TROTOAR.ID, MAKASSAR — Direktur Pengembangan Bisnis dan Industri Perum Blog Imam Subowo mengungkapkan potensinya Dumai beras di Sulsel cukup besar, sebab potensi produksi beras di Sulsel mencapai 4.075.218 ton.
Adapun dari jumlah produksi tersebut, ada sekitar 825.944 ton beras yang di konsumsi masyarakat di Sulsel, sehingga Sulsel akan surplus beras hingga 3.249.274 ton pertahun.
Hal tersebut diungkapkannya di hadapan Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah saat, Prem Bulog melakukan pertemuan di kantor Gubernur Sulsel siang tadi.
Baca Juga :
“Untuk tahun depan di prediksikan Sulsel akan surplus beras hingga 3.249.274 ton pertahun. Apa lagi potensi produksi beras di Sulsel cukup besar,” ungkap Imam
Imam juga menyampaikan jika
kondisi perberasan di Sulsel dengan produksi komoditi padi yang besar serta kualitas yang baik akan mendorong Sulsel sebagai wilayah pemasok beras terbanyak di sejumlah wilayah, namun hal itu perlu didorong g dengan pengembangan infrastruktur seperti pelabuhan yang mengakibatkan jumlah produksi beras di wilayah lain tidak tercatat dengan jelas
Tahun 2017 saja lanjutnya, Divre Sulselbar telah melakukan pengiriman beras ke sebagian besar wilayah Indonesia sebesar 260.768 ton atau dengan nilai kurang lebih Rp2,3 triliun
Bahkan dengan lahirnya PIB Lappade, diharapkan mampu mencatat neraca perdagangan daerah yang juga berfungsi sebagai instrumen pengedalian harga, potensi peningkatan pendapatan daerah, sebagai pusat perdagangan wilayah, menjamin ketersediaan dan akses pangan masyarakat meningkat.
“PIB adalah tempat pertemuan penjual dan pembeli untuk perdagangan komoditas pangan beras yang dikelola oleh Perum Bulog dengan dukungan penuh pemerintah pusat dan daerah,” kata Imam.
Nurdin Abdullah dikesempatan tersebut juga menyampaikan pemerintah provinsi juga terus mendorong peningkatan produksi beras di sejumlah wilayah, agar potensi produksi beras dapat lebih besar lagi.
Apa lagi dikatakannya, hadirnya ide pengembangan beras dari Bulog adalah berkah bagi Sulsel. Ini juga akan menghilangkan masalah yang dihadapi yaitu database perberasan.
“Ini berkah buat Sulsel, pengembangan bisnis Bulog. Sementara itu tanggung jawab provinsi ini bagaiman ketersediaan beras. Kedua, perencanaan bisa sinkron. Salah satu kelemahan kita tidak punya data beras,” sebut NA.
Komentar