TROTOAR.ID, MAKASSAR — Jelang pemilihan umum dan legislatif yang akan di gelar pada April 2019, akan menjadi pertarungan yang cukup bergengsi bagi para mantan pejabat dan istri pejabat saat ini.
Namun kedudukan sebagai mantan dan istri kepala daerah dan mantan pejabat bukan sebuah jaminan untuk mampu meraih dukungan masyarakat pada pemilu mendatang, mengingat figur yang menjadi penentu keterpilihan seseorang pada pemilu mendatang.
Pengamat politik Universitas Islam Negeri Alauddin Firdaus Muhammad menganggap, tokoh yang ada di balik majunya seseorang dipileg tidak memiliki pengaruh yang cukup signifikan.
Baca Juga :
Sebab pemilihan legislatif didasari pada figuritas calon yang akan dipilih, bukan berdasar pada siapa mereka yang maju apakah istri Bupati maupun mantan kepala daerah dan caleg Incumbent.
“Pengaruhnya tidak signifikan untuk mampu meraih dukungan, mengingat saat ini yang dilihat adalah figuritas calon bukan siapa yang ada di balik langkahnya maju caleg,” Jelasnya
Bahkan katanya, sosok istri kepala daerah yang maju pada pileg 2019 mendatang, bukan jualan, sebab lain kepala daerah lain istrinya, meskipun ada intervensi yang akan di gunakan untuk meraih suara terbanyak di pileg namun hal itu tidak bisa jadi jaminan, sebab pada pileg banyak pilihan berbeda dengan pilkada yang mana pilihannya cuma ada satu atau dua bahkan hingga Pat pasang calon saja.
Bahkan dapat di petakan jika pertarungan istri kepala daerah dan mantan kepala daerah paling banyak bertarung g di Daerah Pemilihan Sulsel 2 disitu terdapat 4 Istri kepada daerah dan wakil kepala daerah aktif, ditambah lagi majunya mantan gubernur dan mantan wakil bupati Soppeng.
Olehnya itu jika melihat komposisi caleg pertarungan di internal partai Nasdem terbilang cukup berat, sebab 2 Istri kepala daerah dari NasDem ikut bersaing ditambah lagi masuknya mantan gubernur Sulsel,
Belum lagi istri Wali Kota Parepare yang ikut bersaing, ditambah keluarga ponakan dan adik bupati Bone yang juga ikut maju dipileg, dan Adik ipar dari Bupati Maros menjadi pertarungan yang akan sangat seru di pileg berbeda dengan dapil lainnya.
“Jadi memang dapil dua terbilang dapil yang cukup seru pertarungannya, bahkan bisa saja ada sitri kepala daerah dan mantan kepala daerah tumbang dalam pileg, mengingat yang di butuhkan masyarakat adalah figur bukan siapa dibaliknya maju dipileg,” tambahnya
Diketahui jika pemilu kali ini sejumlah istri kepala daerah ikut meramaikan Busra calon kepala daerah, diantaranya Istri Wali Kota Parepare (Erna Rasyid Taufan), Istri Bupati Pangkep (Hj Rismayani A Hamid)
Istri Bupati Barru (Hj Hasnah Syam) Mantan Wakil Bupati Soppeng (Supriansah) Mantan Gubernur Sulsel (Syahrul Yasin Limpo) Mantan Bupati Sidrap (Rusdi Masse) Istri Bupati Wajo (Hj Sitti Maryam) Istri Bupati Luwu (Tenrikarta Mudzakkar)
Kemudian suami Bupati Lutra (Muh Fauzi),
Istri Wakil Bupati Tana Toraja (Nurliah Datuan Batara) Istri Wakil Bupati Toraja Utara (Eva Stevany Kadang) Istri Bupati Jeneponto (Hamsiah) istri Bupati Takalar (Irma Andriani) (**)
Komentar