TROTOAR.ID, MAKASSAR — Ketua umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romaharmuziy kembali melayangkan kritikan pedas terhadap pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno.
Kritikan tersebut disampaikan Romaharmuziy di hadapan awak media yang ada di Kota Makassar Sulawesi Selatan (Sulsel) Kamis (8/11/2018)
Romy menyebut strategi politik yang dilakukan pasangan calon nomor urut 2 tersebut sebagai strategi politik propaganda yang juga mengikuti gaya politik presiden AS Donald Trump dalam berkampanye.
Baca Juga :
Strategis politik yang diadopsi pasangan tersebut ada dua gaya, yakni gaya menakut dan gaya propaganda yang tujuannya mengadu domba masyarakat.
“Misalnya, Indonesia akan bubar 2030, itukan menakut-nakuti masyarakat,” kata Romy di Makassar,
Yang kedua lanjut Romi pasangan yang diusung Partai Gerindra, PKS, Demokrat dan PAN tersebut strategi adu domba seperti kasus Ratna Sarumpaet dan neno warisman yang keduanya menyebar kebohongan padahal faktanya tidak seperti yang disampaikannya.
“Katanya Indonesia akan bubar ketika dollar tembus Rp15 ribu, Setiap kunjungi pasar bilangnya harga naik bilangnya harga-harga pada naik, tempe semakin menipis setipis kartu ATM. Padahal dua bulan terakhir terjadi deflasi, harga bahan pokok menurun. Katakan ayam turun 3 ribu rupia, tomat dari 6 ribu turun menjadi 5 ribu. Itulah propaganda yang menipu. Strategis itulah yang diterapkan oleh Donald Trump dan diadopsi oleh pasangan nomor urut 2,” pungkasnya. (**)
Komentar