Trotoar.id, Makassar — Peran partai politik dalam memenangkan pasangan calon kepala daerah pada pesta demokrasi masih dianggap lemah dan tidak miliki pengaruh yang cukup signifikan dalam memenangkan pertarungan politik pemilihan kepala daerah dam wakil kepala daerah.
Bahkan konstribusi partai politik dalam memenangkan kandidatnya dianggap masih kecil, Hal itu dapat dilihat kurung waktu 1 dekade sejak proses pemilihan kepala daerah ditangan rakyat, konstribusi parpol dalam memenangkan jagoannya di bawah angka15 persen.
Manajer riset Celebes Research Center (CRC) Andi Wahyudin Abbas, mengungkapkan keterlibatan partai politik dalam pesta demokrasi tidak bisa menjadi ukuran kemenangan pasangan calon, meskipun pasangan calon kepala daerah meraih dukungan besar dari partai politik.
Keterlibatan partai dalam pesta demokrasi cuma dianggap sebagai alat untuk memenuhi admistrasi pendaftaran sebagai bakal calon saja. namun untuk menjadi ujung tombak kemenangan ada pada vigur serta program pasangan calon yang menjadi jualan politik di depan masyarakat.
“Jika kita melihat nelakangan ini prosea pemilukada, konstribusi partai politik dalam memenangkan kandidat tidak lebih 15 persen, bahkan selama proses tahapan pilkada Kami CRC, mengukur konstribusi politik sebesar 9 persen,” Ulas Andi Wahyudi Abbas Manajer riset Celebes Research Center (CRC).
Lanjut Wahyudi, dukungan partai pada pasangan calon kepala daerah tidak serta merta mampu membawa arus dukungan konstituen partai pengusung dalam memenangkan pasnagan calon yang di usungnya.
Peristiwa teraebut telah beberapa kali terjadibpada proses pemilihan kepala daerah khusus di Sulsel, CRC mencatat cuma 9 persen pengaruh partai politik dalam meraih kemenangan.
“Coba kita simak dipilkada tahun kemarin, (Takalar) dimana koalisi partai besar dapat dikalahkan dengan koalisi partai kecil, sehingga partai juga masih dituntut untuk melakukan kerja politik yang lebih masif dalam mendorong keterlibatannya memenangkan pasangan calon,” jelas Andi Wahyudi
Sehingga momentum pemilihan kepala daerah (Pemilukada) serentak 2018 yang sudah didepan mata merupakan momentum untuk mengukur sejauh mana strategi politik partai yang diterapkan dalam proses pemilukada 2018. (Ady)
Komentar