TROTOAR.ID, MAKASSAR — Partai Keadilan Sejahterah (PKS) nampaknya tidak main-main dalam memenangkan jagoannya pada pemilukada Kota Makassar, bahkan PKS akan “mengamputasi” kader yang melawan apa yang telah menjadi keputusan partai.
Hal tersenut di sampaikan ketua bidang Pemenangan Pemilu dan Pilkada DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sulsel, Sri Rahmi, Politisi perempuan ini memperingati kadernya yang duduk sebagai legislator, untuk patuh dan taat terhadap keputusan partai di Pilwali Makassar.
Baca Juga :
“Siapa pun dia l, yang jelas jika kader melawan keputusan partai apa lagi maju, maka, pemecatan akan di berlakukan,”Kata Sri Rahmi Politisi Perempuan PKS.
Bahkan kata dia bagi kader yang duduk sebagai legislator apa bila terbukti melawan keputusan partai, maka akan di berikan sanksi keras berupa Penggantian Antar Waktu (PAW) bagi kader yang berstatus anggota dewan, dan pemecatan sebagai kader partai.
“Itu jelas, jika ada kader yang membelot, semua ada konsekuensinya. Tergantung tingkat perlawanannya. Sanksinya jika dia legislator, maka PAW menanti,” tegasnya dalam keterangan tertulis Minggu (7/1/2018) sore.
Penegasan ketua bidang Bapilu PKS Sulsel tersebut, menyentil keras langkah Iqbal Djalil yang akan maju bersama dengan Syamsul Rizal dipilkada Makassar, meskipun PKS telah resmi mengusung Munafri Arifuddin (Appi) dan wakilnya, Andi Rachmatika Dewi (Cicu).
SK tersebut ditandatangani oleh Presiden PKS, Mohammad Sohibul Imam dan Sekjen PKS, Mustafa Kamal dengan model B.1- KWK untuk Appi-Cicu tertanggal 6 Januari 2018.
Diketahui salah satu kader PKS Iqbal Djalil merupakan kandidat bakal calon wakil walikota berpasangan dengan Syamsul Rizal, yang juga dikabarkan akan meramaikan pemilukada kota Makassar.
Bahkan Sri Rahmi mengaku dengan adanya keputusan tersebut, dirinya mengajak kepada seluruh kader PKS siap memenangkan Appi-Cicu serta melakukan sosialisasi, jika partainya telah final sebagai pengusung di Pilwalkot Makassar 2018 mendatang.
“Saya belum lihat SK-nya, tapi sebagai kader kita siap dan taat menjalankan keputusan partai, itu sudah tradisi di partai,” pungkas Anggota DPRD Sulsel tersebut.
Sebelumnya, PKS telah memberikan surat tugas kepada pasangan Mohammad Ramdhan “Danny” Pomanto-Indira Mulyasari Paramastuti (DIAmi), namun kemudian menarik dukungan karena pasangan tersebut menempuh jalur perseorangan. (taufik)
Komentar