TROTOAR.ID, PINRANG — Dugaan pengelembungan suket pada pemilihan Bupati dan wakil Bupati Pinrang 27 juni lalu, mengakibatkan sejumlah Masyarakat Peduli Demokrasi Menggelar aksi di depan kantor Panitian Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Pinrang.
Dalam aksi yang berujung keributan tersebut, massa meminta kepada Panwaslu untuk menindak lanjuti laporan temuan, suket ganda yang di keluarkan Duscapil Kabupaten Pinrang.
Namun respon masyarakat yang meminta Panwaslu bertindak sama sekali tidak digubris oleh Panwaslu, bahkan tuntutan massa yang meminta panwaslu untuk menemui mereka pun diabaikan yang mengakibatkan sejumlah massa kecewa dan akhirnya melempari kantor panwaslu Pinrang.
“Kami cuma meminta kepada ketua Panwaslu agar keluar menemui kami-kami dan memberikan penjelasan kepada kami, terkait laporan yang kami sampaikan,” Kata Solihin
Dalam kesempatan tersebut, Solihin juga menjelaskan Ketua Panwaslu seharusnya memberikan penjelrasan terkait perkembangan laporan, khususnya temuan suket ganda yang terjadi pada pemilihan kepala daerah beberapa waktu lalu.
“Kita tidak akan meninggalkan tempat ini kalau tidak ada keterangan resmi dari ketua (Panwaslu),” bebernya.
ksi ini terkait adanya suke yang ditemukan terlalu banyak, padahal penyelenggara hanya mengeluarlan 9.000 suket dan pada saat pencoblosan ditemukan ada 14 ribu suket.
Komentar