Maksimalkan Ketahanan Nasional, Bela Negara Digalakkan

Suriadi
Suriadi

Kamis, 14 Februari 2019 17:15

Maksimalkan Ketahanan Nasional, Bela Negara Digalakkan

TROTOAR.ID, MAKASSAR — Indeks Ketahanan Nasional Indonesia masih belum maksimal dan masih pada tahapan menengah. Butuh implementasi aksi untuk menumbuhkan jiwa dan semangat patriotisme, cinta tanah air serta bela negara yang memicu indeks ketahanan nasional semakin meningkat.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah terbitnya Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2018 yang diinisiasi oleh Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas).

Inpres tersebut terkait Rencana Aksi Nasional Bela Negara Tahun 2018-2019. Inpres ini cukup massif disosialisasikan ke daerah. Salah satunya seperti digelarnya Forum Dialog Peningkatan Kesadaran Bela Negara dalam Rangka Penguatan Karakter Bangsa, Rabu (13/2) di Hotel Singgasana Makassar.

Kegiatan itu dibuka langsung Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri, Mayjen TNI (Purn) Soedarmo.
Kegiatan itu diikuti perangkat daerah Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) dari berbagai provinsi di tanah air.

Soedarmo mengatakan Inpres ini perlu disosialisasikan karena baru terbit. Dia menekankan, jika selama ini, pola pikir masyarakat selalu mengaitkan militerisme dengan agenda bela negara. Hal inilah yang harus dihilangkan. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan jiwa bela negara. Salah satunya, dengan menanamkan benih cinta tanah air. Dia menekankan, jika jiwa dan semangat bela negara lemah, maka berdampak pada menurunnya nasionalisme.

“Kalau lemah, negara akan mudah dihancurkan dari berbagai aspek,” ungkap Soedarmono.

Sebagai ujung tombak dalam mengimplentasikan agenda bela negara ini, para aparat negara menjadi garda terdepan. Kesbangpol yang menjadi komponen terdepan dalam masalah bela negara.

Kepala Badan Kesbangpol Sulsel, Asmanto Baso Lewa sebagai tuan rumah mengemukakan, untuk memaksimalkan rencana aksi Inpres Nomor 7 Tahun 2018, butuh dukungan penuh dari pemerintah pusat, terutama dari segi pendanaan.

Dalam persoalan kekinian, kata Asmanto, metode bela negara bisa dimasukkan dalam aktifitas sederhana di kehidupan sehari-hari.

“Kalau penerapan, jika anggaran ada tentu rencana aksi bisa dilakukan. Konsep bela negara sebenarnya sudah ada. Tinggal mau diharmonisasikan. Ke depan akan kita sesuaikan,” ungkap Asmanto.

Apalagi, lanjut dia, sebelum Inpres Nomor 7 Tahun 2028 keluar, pemerintah terlebih dahulu sudah mengeluarkan Permendagri Nomor 38 Tahun 2011.(*)

 Komentar

Berita Terbaru
Daerah19 April 2024 09:58
Peduli Korban Bencana Tanah Longsor, Nasdem Tana Toraja Berikan Bantuan
artai Nasdem Tana Toraja, di bawah pimpinan Evivana Rombe Datu, mengambil langkah cepat dalam menanggapi bencana alam tanah longsor yang baru-baru ini...
Daerah19 April 2024 09:50
Muh. Saleh Hadiri Acara Perkenalan dan Silaturahmi dengan Kajati Sulsel
Penjabat Bupati Luwu, Drs. H. Muh. Saleh, M.Si, turut menghadiri acara perkenalan dan silaturahmi Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Sulsel, Agus Salim,...
Metro19 April 2024 09:48
Sambut Kajati Baru, Pj Gubernur: Bangun Hubungan Melalui Pertemuan Silaturahmi
Suasana keceriaan menyertai acara perkenalan dan silaturahmi Pj Gubernur Bahtiar Baharuddin dengan Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) baru Sulsel, Agus ...
Politik19 April 2024 09:43
Relawan Milenial Prabowo-Gibran Dukung ARM Maju Pilkada Makassar
Relawan Milenial Prabowo-Gibran di Makassar Mendukung Andi Rahmat Manggabarani sebagai Calon Wali Kota...