TROTOAR.ID — Pelaku penganiayaan terhadap dua penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada minggu dini hari dihotel Borobudur akhirnya terungkap, mereka diduga berasal dari rombongan Gubernur Papua yang melakukan rapat bersama pimpinan DPRD Papua serta Sekda Provinsi Papua.
Buntut dari penganiayaan yang dialami korban, keduanya harus menjalani tindakan operasi di Rumah Sakit akbat patah tulang hidung dan luka sobek di muka penyidik KPK yang dianiaya tersebut.
Kabar pelaku penganiayaan dilakukan rombongan Gubernur Papua Lukas Enembe
dibetulkan oleh Ketua Dewan Perawakilan Rakyat Papua (DPRP) Yunus Wonda dan jika peristiwa tersebut terjadi pada minggu dinihari kemarin, di Hotel Borobudur.
Baca Juga :
Peristiwa tersebut terjadi dikarenakan pihaknya merasa tidak nyaman dintai dan difoto-foto oleh orang yang awalanya tidak diketahui merupakan penyidik dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat mengelar rapat dengan kemendagri perihal membahas RAPBD.
Saat mengetahui pertemuan pimpinan daerah Provinsi Papua dibuntuti, maka rombongan Gubernur Papua langsung menghampiri dua penyidik KPK itu dan menanyakan soal keperluan memotret rombongannya,
“Acara sudah selesai dan kami akan pulang. Tapi di loby hotel kami lihat kok ada orang foto-foto terus dan kami curiga jadi langsung kami pegang orang itu dan tanya,” kata Yunus sebagaimana dikutup dari Jawwpos.com
Rombongan Gubernur Papua juga memeriksa isi percakapan dari handphone kedua penyidik KPK yang diduga dianiaya, dan usai diperiksa betul dalam dalam percakapan WhatsApp pria tersebut berisi foto dan keterangan yang langsung dikirim ke pimpinannya.
“Pak Gubernur juga melihat isi WhatsApp nya dan ada sebutan Lukas (Lukas Enembe), YW (Yunus Wonda) dan aktivitas yang kami lakukan. Saat itu juga Pak Gubernur perintahkan bawa ke polisi. Itu terjadi sekitar pukul 01.00 dini hari,” bebernya
Yunus mengatakan, jika orang yang dijetahuinoenyidiknKPK itu awalnya berjumlah tiga orang, namun salah satunya pergi lebih dulu. Rombingan Pemrov Papua baru mengetahui jika kedua orang yang membuntuti nya adalah petugas KPK setelah keduanya diserahkan ke kantor Polisi
“Pihak kepolisian sudah konforirrmasi ke kami bahwa mereka memang dari KPK, kami paham tugas mereka, tapi kami tidak nyaman. Kami akan berikan keterangan pers soal ini dan mungkin ini sejarah karena baru pertama kali orang KPK yang justru kami bawa ke Polisi,” imbuhnya.
“Kami pikir mereka sebenarnya mau lakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap kami, tapi saya tegaskan bahwa kami kerja tak ada deal-deal dengan pihak manapun. Semua sesuai aturan, tapi kami seperti dicurigai,” tegasnya.
Atas peristiwa tersebut Pihak KPK, melalui jubirnya Febri Diansyah, berharap aparat kepolisian dapat meringkus para pelaku penganiayaan terhadap dua penyidiknya.
Sebab tindakan main hakim sendiri terhadap dua penyidik KPK. Terlebih, keduanya sedang diberi tugas untuk memberantas korupsi.
“Kmai berharap pel kau penganiayaan segera dapat diproses, dan Semoga hal yang sama tidak terjadi pada penegak hukum lain yang bertugas, baik KPK, Kejaksaan ataupun Polri,” Tandanya
Sebelum nya di beritakan jika dua penyidik KPK ynag sedang bertugas mengalami penganiayaan saat melakukan penyelidikan laporan masyarat soal dugaan tindak pidana korupsi.
Komentar