TROTOAR.ID,MAKASSAR – Proyek rehabilitas Puskesmas Batua yang digagas Dinas Kesehatan Kota Makassar hingga saat ini tak kunjung selesai.
Pembangunan yang awalnya gagal tender di tahun 2017 ini kembali lagi dianggarkan sebesar 49 miliar dari dana APBD tahun 2018 oleh Pemerintah Kota Makassar.
Dimana penambahan anggaran yang awalnya dianggarkan sebesar 30 miliar menjadi 49 miliar disebabkan arah pembangunan puskesmas.
Baca Juga :
Pembangunan rehabilitas puskesmas dirancang untuk skala Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) tipe C bahkan digadang gadang berlantai 10 dengan fasilitas canggih serta modern.
Pengerjaan rehabilitas Puskesmas Batua yang dikerjakan oleh PT Sultana Nugraha sampai saat ini mandek dan jalan ditempat.
Padahal proyek tersebut dilaporkan telah rampung 100 persen ke Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan PHO dengan realisasi pencairan anggaran 100 persen.
Melihat hal tersebut, Direktur Pukat Sulsel, Farid Mamma, SH. MH angkat bicara dimana ia melihat ada kejanggalan. ia menduga ada persekongkolan antara Dinas Kesehatan beserta Pimpinan Proyek dan Kontraktor.
“kenapa terjadi penggelembungan anggaran itu mesti dilihat dulu, kenapa gagal tender padahal sudah dianggarkan ? ini kan proyek sudah nyebrang tahun baru pekerjaannya belum selesai, ini kan ada persekongkolan namanya, “ungkapnya saat dikomfirmasi di cafe Barista, Jumat (17/5/2019).
Ia menduga ada penyelewengan serta adanya unsur korupsi didalamnya. “kuat dugaan ada kerugian negara, pihak kepolisian serta kejaksaan mesti mengusut proyek ini biar jelas, “tegasnya.
Diketahui, Proyek rehabilitas 15 Puskesmas se Kota Makassar digagas oleh Pemerintah Kota Makassar lewat Dinas Kesehatan Kota Makassar.
Dimana, Dari 15 Puskesmas yang dianggarkan. hanya 3 puskesmas yang telah selesai. diantaranya Puskesmas Rappokalling dengan anggaran Rp. 2,8 Milliar, Puskesmas Tamangapa senilai Rp. 4,8 Milliar dan Puskesmas Pembantu Pulau Langkai sebesar Rp 2,2 Milliar. (Tim)
Komentar