TROTOAR.ID, MAKASSAR — Ketua Jurusan bersama Mahasiswa Program Doktor Jurusan Dirasah Islamiyah Pascasarjana UIN Alauddin Makassar menggelar rapat pembentukan Pengurus Himpunan Mahasiswa Pascasarjana (HMP) Program Doktor di ruangan 1.3 Pascasarjana, Samata. Senin (25/11/2019)
Pembentukan Pengurus Himpunan Mahasiswa Pascasarjana Program Doktor bertujuan untuk menopang Visitasi Akreditasi Program Doktor Pascasarjana UIN-AM, Wadah Kreatifitas, Inovasi bagi Mahasiswa Program Doktor, Penyelesaian Studi, Pengabdian Masyarakat, Riset dan Publikasi Ilmiah.
Rapat dipimpin oleh Dr. Hj. Amrah Kasim, Lc., MA (Ketua Jurusan Dirasah Islamiyah Program Doktor), Dimoderatori oleh Dr. Hj. Ulfiani Rahman, M. Si. (Sekretaris Jurusan) dan dihadiri oleh perwakilan Mahasiswa Program Doktor.
Ketua jurusan Program Doktor Pascasarjana dalam kesempatan itu menyatakan mahasiswa S3 harus berbeda dan mampu menjadi solusi ditengah masyarakat.
“Mahasiswa S3 harus berbeda dengan Mahasiswa S1 dan S2 dari sisi wawasan, wacana, tulisan ilmiah dan pengabdian masyarakat. Mahasiswa Program Doktor harus menjadi solusi ditengah-tengah masyarakat dterhadap masalah-masalah yang berkembang khususnya Indonesia.” Paparnya
Keputusan musyawarah mengamanahkan Muhammad Asriady Mahasiswa Program Doktor Konsentrasi Kajian Hadis Semester I (Awarde 5000 Doktor Mora Scholarship Kemenag RI) sebagai ketua HMP Program Doktor.
Sebagai Ketua terpilih yang akan segera dilantik oleh Pimpinan Pascasarjana pada hari Jumat mendatang, Muhammad Asriady bertekad menjadikan HMP sebagai solusi bagi masyarakat.
“Tentunya organisasi kemahasiswaan di S3 berbeda dengan S1, Kegiatan Organisasi di S3 tidak lagi sibuk sebatas melaksanakan program kerja tetapi harus menemukan win-win solution bagi dirinya dan masyarakat dengan banyak menulis makalah, jurnal ilmiah, publikasi ilmiah dan menyelesaikan penelitian disertasi.” Ungkapnya
Muhammad Asriady berharap pengurus HMP kedepannya mampu bersinergi menciptakan kreativitas dan inovasi.
“Mari bersama-sama menciptakan kreatifitas dan inovasi ditengah masyarakat millennium yang tidak hanya kuliah di kelas, tetapi menjadi pemberi solusi terhadap masalah yang berkembang khususnya keagamaan dan kebangsaan.” Tutupnya
Komentar