Trotoar.id, Makassar, – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan bersama Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) terus memperluas cakupan destinasi penempatan tenaga kerja asal Sulsel dengan menjajaki peluang di Australia dan Amerika.
Langkah ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan tenaga kerja Sulsel pada negara-negara tujuan tradisional seperti Malaysia dan Arab Saudi.
Pembahasan terkait peluang ini berlangsung dalam pertemuan antara Pelaksana Harian Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel, Andi Darmawan Bintang, dan Deputi Bidang Penempatan dan Perlindungan Kawasan Amerika dan Pasifik BP2MI, Agustinus Gatot Hermawan, di Kantor Gubernur pada Selasa, 30 Juli 2024.
Agustinus Gatot Hermawan menjelaskan, sebelum bertemu dengan Sekprov Sulsel, ia telah mengadakan pertemuan dengan Konsulat Jenderal Australia di Makassar untuk menjajaki peluang kerja di Australia.
Selain itu, BP2MI juga telah menggelar sosialisasi mengenai penempatan dan perlindungan tenaga kerja migran di kawasan Amerika dan Pasifik, yang dihadiri oleh ratusan mahasiswa dari Universitas Hasanuddin (Unhas), Poltekkes, dan STIKES Amanah.
“Kami berharap Pemprov Sulsel dapat mendukung berbagai kegiatan BP2MI di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota untuk memfasilitasi penempatan tenaga kerja ini,” ujar Agustinus.
Dalam kesempatan yang sama, Plh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sulsel, Akhrianto, mengungkapkan bahwa kebutuhan tenaga kerja di Kanada, terutama di bidang perawatan lansia dan home care, sangat besar.
Ia juga menyebutkan bahwa kerjasama dengan Australia telah diperkuat melalui MoU Sister City antara Kota Makassar dan Australia.
BP2MI diharapkan dilibatkan dalam setiap proses penempatan kerja agar sesuai dengan prosedur resmi.
“Masalah utama yang kita hadapi di Sulsel adalah kurangnya penguasaan bahasa asing di kalangan tenaga kerja kita. Pelatihan bahasa yang diperlukan sering kali dilakukan di luar Sulsel, padahal seharusnya fasilitas pelatihan ini bisa disediakan di sini, seperti bahasa Korea, Jepang, dan bahasa asing lainnya,” kata Akhrianto.
Andi Darmawan Bintang menekankan pentingnya memperluas peluang kerja bagi tenaga kerja Sulsel di negara-negara selain tujuan tradisional seperti Malaysia, Jepang, dan Arab Saudi.
Ia menyebutkan bahwa ada peluang besar di negara-negara seperti Amerika, Kanada, Australia, dan Eropa yang perlu dioptimalkan.
‘Di Jepang, penempatan tenaga kerja saat ini lebih banyak terkait dengan program magang. Namun, kita perlu melihat potensi yang lebih luas, termasuk peluang kerja yang muncul dari perjanjian Sister City antara Makassar dan Gold Coast yang mencakup pengembangan penempatan tenaga kerja,” ujar Andi Darmawan.
Ia juga menambahkan bahwa untuk sektor home care, penguasaan bahasa asing tidak terlalu menjadi kendala, kecuali untuk sektor manufaktur yang memerlukan kemampuan bahasa yang lebih tinggi.
“Kita harus mulai menanamkan pengajaran bahasa asing sejak dini, bahkan sejak tingkat sekolah dasar, agar generasi penerus kita siap menghadapi tantangan global,” pungkasnya.
Komentar