Trotoar id, Makassar — Fasilitas Command Center atau War Room milik Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar berhasil mencuri perhatian Anggota Komunitas Informasi Masyarakat (KIM) yang berkunjung dari Kabupaten Parigi, Sulawesi Tengah (Sulteng) dan Jogjakarta.
Mereka menilai bahwa War Room tersebut layak dijadikan sebagai model percontohan untuk daerah lain.
Nita, salah satu anggota KIM dari Parigi, Sulteng, mengungkapkan kekagumannya terhadap fasilitas yang ada di War Room Kota Makassar.
“War Room ini bisa menjadi acuan untuk kami dalam membangun command center di kota kami. Tahun depan, kami berencana untuk mulai membangunnya, dan fasilitas di Makassar ini menjadi rujukan yang sangat baik,” ungkapnya setelah melakukan kunjungan ke War Room yang berlokasi di Lantai 10 Gedung Balaikota pada Sabtu, 10 Agustus 2024.
Nita juga menyoroti pengelolaan War Room yang dilakukan oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT), yang berbeda dari kebiasaan di mana biasanya dikelola oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo).
“Fakta bahwa War Room ini dikelola oleh UPT adalah sesuatu yang menarik. Ini memungkinkan pengelolaan yang lebih efektif dan penambahan tenaga kerja sesuai kebutuhan,” jelas pegawai Diskominfo Parigi tersebut.
Kesan positif juga disampaikan oleh KIM Darma Satya Nusantara (DSN) dari Jogjakarta. Salah satu anggotanya, Sastra, menyebutkan bahwa War Room Kota Makassar memberikan kesan mendalam dan inspiratif.
“War Room ini benar-benar bisa menjadi model untuk diterapkan di kota-kota lain. Jika diterapkan dengan anggaran yang memadai, ini akan sangat bermanfaat bagi masyarakat, khususnya dalam penanggulangan tindak kriminal dan pemantauan situasi lainnya,” tutur Sastra.
Sastra juga menambahkan bahwa kehadiran ribuan CCTV di lorong-lorong serta 250 CCTV di jalan-jalan utama Kota Makassar yang terhubung secara real-time memberikan kemampuan pantauan yang luar biasa.
“Sistem ini memungkinkan pemantauan publik secara langsung, dan semoga ilmu yang kami dapatkan di sini bisa diterapkan di kota kami dan di tempat lainnya,” tambahnya.
Supervisor War Room Kota Makassar, Andi Qadri, mengapresiasi kunjungan para anggota KIM tersebut.
Di sela-sela kunjungan, Andi menjelaskan proses terbentuknya Command Center Kota Makassar yang dimulai sejak 2015 dan terus mengalami perkembangan. Awalnya, hanya terdapat belasan CCTV di jalan protokol, namun kini jumlahnya sudah mencapai 250 CCTV.
“Dari War Room ini, kami bisa memantau semua kejadian, baik di jalan raya maupun di lorong-lorong. Hal ini sangat membantu dalam menjaga keamanan kota, menangani tindak kriminal, kekerasan, hingga kejadian darurat lainnya seperti kecelakaan lalu lintas,” jelas Andi.
Ia juga menambahkan bahwa target Pemkot Makassar ke depan adalah memasang CCTV di seluruh lorong-lorong kota.
Kunjungan Anggota KIM dari berbagai daerah ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Festival KIM 2024, di mana Kota Makassar menjadi tuan rumah.
Komentar