Jakarta, Trotoar.id – Pemerintah kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung sektor pertanian melalui alokasi pupuk bersubsidi untuk tahun 2025.
Berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian (Kepmentan) Nomor 644 Tahun 2024, sebanyak 9,55 juta ton pupuk bersubsidi dengan total nilai Rp46,8 triliun telah disiapkan untuk didistribusikan ke seluruh provinsi di Indonesia.
Provinsi Jawa Timur menerima alokasi terbesar dengan 1,88 juta ton senilai Rp8,87 triliun. Disusul Jawa Tengah (1,38 juta ton, Rp6,74 triliun) dan Jawa Barat (1,10 juta ton, Rp5,33 triliun).
Sementara itu, Sulawesi Selatan (Sulsel) mendapat alokasi sebesar 922 ribu ton dengan nilai Rp4,1 triliun, sama seperti tahun sebelumnya.
Sulsel yang dikenal sebagai salah satu produsen padi terbesar keempat di Indonesia kembali menjadi prioritas dalam program ini.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyebutkan bahwa distribusi pupuk bersubsidi ke daerah-daerah strategis seperti Sulsel sangat penting untuk menjaga produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani.
“Kami memastikan distribusi pupuk bersubsidi ini tepat sasaran dan transparan. Ini adalah wujud nyata komitmen pemerintah, terutama Presiden Prabowo Subianto, dalam mendukung petani dan mewujudkan swasembada pangan,” kata Mentan Andi Amran Sulaiman, Selasa (24/12/2024).
Peningkatan Volume Pupuk dan Pengawasan Distribusi
Volume pupuk subsidi di Sulsel meningkat signifikan dalam dua tahun terakhir, dengan kenaikan 100% dari 2023 ke 2024.
Mentan Amran menekankan pentingnya pengawasan ketat untuk memastikan pupuk bersubsidi benar-benar diterima oleh petani yang membutuhkan.
“Kami telah berkoordinasi dengan Kapolri, Panglima TNI, dan Jaksa Agung untuk memastikan tidak ada penyelewengan dalam distribusi pupuk. Transparansi dan akuntabilitas adalah kunci keberhasilan program ini,” tegasnya.
Komitmen ini juga ditunjukkan melalui tindakan tegas terhadap pelanggaran. Sebanyak 27 perusahaan yang diduga terlibat dalam pemalsuan pupuk telah masuk daftar hitam dan diproses secara hukum.
“Distribusi pupuk tidak boleh dipolitisasi, apalagi dikorupsi,” tegas Mentan.
Investasi untuk Masa Depan Pertanian
Mentan Amran menjelaskan bahwa subsidi pupuk bukan hanya bantuan, tetapi investasi strategis untuk masa depan pertanian Indonesia.
Dengan subsidi ini, petani diharapkan dapat menekan biaya produksi dan meningkatkan hasil panen, sehingga mendukung stabilitas harga pangan nasional.
“Pupuk bersubsidi adalah fondasi untuk pertanian yang lebih kuat dan mandiri. Ini adalah langkah penting dalam menjaga ketahanan pangan Indonesia,” pungkasnya.
Dengan alokasi yang signifikan ini, Sulsel diharapkan dapat terus berperan sebagai salah satu lumbung pangan nasional yang mendukung upaya pemerintah mencapai swasembada pangan secara berkelanjutan. (*)
Komentar