MAKASSAR, Trotoar.id — Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menetapkan Provinsi Sulawesi Selatan sebagai daerah percontohan uji coba aplikasi Sistem Informasi Pengukuran Pelembagaan Pancasila.
Sulsel dipercaya mewakili kawasan Indonesia Timur untuk menguji validitas sekaligus penerapan aplikasi tersebut.
Direktur Pengukuran Pelembagaan Pancasila BPIP, Hotrun Siregar, menyampaikan hal ini usai bertemu dengan Sekretaris Daerah (Sekda) Sulsel, Jufri Rahman, di Ruang Rapat Sekda, Senin (29/9/2025).
“Hari ini kami bertemu dengan Pak Sekda Sulsel untuk mengkomunikasikan output program Direktorat Pengukuran Pelembagaan Pancasila,” jelas Hotrun.
Menurutnya, program ini memiliki dua fokus utama. Pertama, pengukuran aktualisasi Pancasila yang dilakukan melalui survei berbasis masyarakat bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS).
Kedua, pengukuran pelembagaan Pancasila bersama kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah untuk menilai apakah kebijakan publik sudah sesuai nilai-nilai Pancasila.
“Sulsel akan menjadi salah satu daerah yang ditunjuk untuk uji validitas sekaligus uji coba aplikasi tersebut,” tambah Hotrun.
Sekda Sulsel Jufri Rahman menyatakan dukungannya. Ia menilai program ini penting untuk memastikan implementasi nilai Pancasila di masyarakat maupun dalam kebijakan pemerintah.
“Pengukuran aktualisasi lebih banyak di masyarakat, sedangkan pelembagaan Pancasila berkaitan dengan kebijakan pemerintah. Kita usulkan pada tahun pertama dilakukan uji parameter dan sosialisasi, lalu tahun kedua barulah perekaman indeks,” ungkap Jufri.
Jufri juga menekankan perlunya perbandingan data dari tahun ke tahun agar hasil pengukuran lebih komprehensif.