Gowa, trotoar.id – Sekretaris Partai Gerindra Kabupaten Gowa Idris Rate menilai kenaikan PPN dari 10% ke 11% kurang tepat di tengah situasi saat ini.
“Menurut hemat saya kenaikan PPN menjadi 11% kurang tepat diterapkan di kondisi ekonomi masyarakat seperti saat ini,” kata dia kepada trotoar.id, Jumat (8/4).
Pasalnya, akibat dari pandemi Covid-19 membawa dampak terhadap penurunan ekonomi masyarakat, banyak banyak diantara masyarakat kehilangan pekerjaan dan juga banyak yang gulung tikar bagi yang punya usaha.
Baca Juga :
“Selain kondisi tersebut, penerapan 11% PPN juga kurang tepat situasi menjelang Hari Raya Idul Fitri,” tuturnya.
Mengingat Bulan Ramadhan mengakibatkan meningkatnya kebutuhan pangan masyarakat, kata Idris, yang berdampak terhadap inflasi kebutuhan bahan pokok.
“Terlebih kasus kelangkaan minyak mengakibatkan minyak goreng sulit didapat dan kalaupun ada itu harganya mahal, maka kebijakan pemerintah menaikkan PPN menjadi 11 % di situasi sulit seperti saat ini saya anggap kurang tepat,” terangnya.
Apalagi pemerintah juga mengeluarkan kebijakan lain, kaya dia, dengan menaikkan BBM jenis Pertamax dan Solar Dex membuat kondisi ekonomi semakin sulit.
“Kenaikan 1% memang kelihatannya kecil namun bagaimanapun beban 1% dari tambahan 10% tersebut akan ditanggung masyarakat karena para produsen tentu membebankan PPN 11% tersebut kepada konsumen dengan menaikkan harga jual produknya,” kuncinya.
Komentar