Jakarta, Trotoar.id – Presiden Prabowo Subianto memberikan apresiasi tinggi kepada Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman atas keberhasilannya dalam mengendalikan sektor pertanian nasional.
Dalam pertemuan strategis di Kantor Pusat Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta,
Presiden menilai langkah-langkah yang dilakukan Mentan Amran telah membawa dampak signifikan dalam menjaga stabilitas pertanian Indonesia.
Baca Juga :
“Saya ucapkan terima kasih kepada Pak Mentan atas pengendalian yang sangat baik terhadap situasi pertanian. Ini pencapaian luar biasa. Sekarang, semua elemen harus bersinergi untuk semakin memperkuat upaya ini,” ujar Presiden Prabowo dalam telekonferensi nasional bersama petani, penyuluh pertanian, kepala dinas provinsi, PERPADI, dan jajaran terkait lainnya di Ruang SAS, Kantor Pusat Kementan, Senin (3/2).
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Prabowo menekankan bahwa ketahanan pangan merupakan isu strategis bagi kedaulatan dan keberlangsungan bangsa. Menurutnya, tanpa ketahanan pangan yang kuat, negara tidak akan mampu mencapai kemajuan yang berkelanjutan.
“Masalah pangan adalah hidup dan matinya bangsa Indonesia. Ini bukan sekadar ekonomi, ini menyangkut kedaulatan dan kemerdekaan kita. Kalau mau menjadi negara maju, pertama-tama pangan harus aman. Saya minta semua pihak bekerja dengan tulus, dengan cinta tanah air, dan dengan semangat patriotisme untuk mencapai swasembada pangan,” tegasnya.
Presiden juga menegaskan komitmen pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan petani sebagai produsen utama pangan.
Salah satu langkah konkret yang telah diambil adalah penetapan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk gabah kering panen sebesar Rp6.500 per kilogram, guna memastikan petani mendapatkan keuntungan yang layak.
“Saya siap keluarkan Peraturan Pemerintah (PP) untuk mengatur harga. Ini bukan main-main. Petani harus sejahtera, pengusaha harus untung, tapi jangan sampai merugikan pihak lain. Semua harus mendapatkan manfaat yang adil, dari produsen, petani, pengusaha, hingga konsumen,” tegas Prabowo.
Selain itu, Presiden Prabowo juga menyoroti pentingnya pengawasan terhadap penggilingan padi agar tidak merugikan petani.
Ia menegaskan bahwa pemerintah tidak akan ragu untuk menindak tegas pihak-pihak yang bermain curang dalam rantai distribusi beras.
“Kalau ada penggilingan padi yang memainkan harga dan merugikan petani, saya akan tindak. Kita semua punya tanggung jawab moral untuk memastikan petani mendapatkan hak mereka. Saya ingin pengusaha tetap mendapatkan keuntungan, tapi mereka juga harus memiliki tanggung jawab terhadap kesejahteraan petani,” ujarnya.
Presiden Prabowo menyampaikan keyakinannya bahwa Indonesia akan segera mencapai swasembada pangan, bahkan lebih cepat dari target yang telah ditetapkan.
“Saya berikan target empat tahun, tapi saya yakin dengan kerja keras semua pihak, kita bisa lebih cepat mencapainya. Indonesia akan menjadi negara sukses dalam swasembada pangan, dan kita sudah melihat tanda-tanda positif ke arah sana,” kata Prabowo.
Menanggapi apresiasi Presiden, Mentan Andi Amran Sulaiman menyampaikan terima kasih atas dukungan penuh pemerintah terhadap sektor pertanian.
Ia menegaskan bahwa berbagai kendala yang sebelumnya menghambat produktivitas petani telah diatasi berkat kebijakan Presiden yang responsif terhadap kebutuhan di lapangan.
“Inilah puncak kejayaan petani. Terima kasih kepada Bapak Presiden karena seluruh permintaan petani telah Bapak penuhi, mulai dari pupuk, penyuluh pertanian lapangan (PPL), irigasi, hingga fasilitas pendukung lainnya yang sebelumnya menjadi kendala,” ujar Mentan Amran.
Dengan dukungan penuh dari pemerintah, sektor pertanian Indonesia kini semakin kuat dalam menghadapi tantangan global dan terus bergerak menuju kemandirian pangan yang berkelanjutan.
Komentar