Makassar, Trotoar.id – Tokoh muda Tamalanrea, Dr Tri Sulkarnain Ahmad, mempertanyakan sekaligus mengkritisi langkah Danny Pomanto (DP) kembali maju pada Pilwalkot Makassar 2020.
Musababnya, selama kepemimpinan DP sebagai wali kota periode 2014-2019 nyaris tidak ada yang bisa dibanggakan.
DP gagal meninggalkan jejak pembangunan signifikan berupa ikon atau landmark baru Kota Makassar.
Pun pertumbuhan ekonomi daerah ini malah mengalami perlambatan bila dibandingkan pendahulunya. Satu-satunya karya DP adalah pembenahan lorong.
Tri Sulkarnain berpendapat sejumlah karya DP yang berkaitan lorong pun tidak sedikit yang gagal, seperti apartemen lorong (aparong) dan badan usaha lorong (bulo).
Yang juga disoroti publik adalah komitmen pembenahan lorong tersebut terkesan tidak murni demi rakyat, melainkan untuk partai politik.
Kecurigaan Tri Sulkarnain menguat lantaran ada 1.000 lorong NasDem di Kota Makassar. Keberadaan Lorong Nasdem dinilainya merupakan persembahan DP ke partai yang kini mengusungnya.
Ketua Umum Nasdem Surya Paloh bahkan turun langsung meresmikan lorong tersebut pada tahun lalu.
“Selama kepemimpinan DP, saya tidak melihat ada karya monumental berupa ikon atau landmark baru yang ditinggalkan. Yang mungkin bisa diingat ya lorong, tapi ini juga diragukan, apakah memang benar untuk rakyat atau persembahan untuk Nasdem,” kata Tri Sulkarnain, Selasa (8/9/2020).
“Ya patut kita curiga karya DP di lorong itu persembahan untuk Nasdem. Soalnya ada 1.000 lorong Nasdem di Makassar dan itu diresmikan langsung oleh Surya Paloh,” sambung Juru Bicara Pemuda Pancasila untuk Appi-Rahman ini.
Bila diamati, Tri Sulkarnain menilai DP sangat mengistimewakan Nasdem. Selain memfasilitasi 1.000 lorong Nasdem, pria berlatar belakang arsitek ini selalu mengambil pasangan dari partai tersebut, meski diusung/didukung partai lain.
Bila pada pilkada lalu memilih Indira Mulyasari, kali ini DP bersama Fatmawati yang merupakan istri dari Rusdi Masse, Ketua Nasdem Sulsel.
Pada Pilwalkot Makassar 2020, DP-Fatma diusung Nasdem dan Gerindra. Selain itu, pasangan dengan jargon Adama ini mendapatkan dukungan dari Partai Gelora.
DP diketahui sebelumnya berstatus kader Nasdem, tapi belakangan disebut menjadi kader Gerindra menyusul pemberian KTA saat penyerahan rekomendasi usungan, beberapa waktu lalu. (**)