Trotoar.id, Palopo – Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan (ABW) akan menginjakkan kaki untuk pertama kalinya di Luwu Raya pada Sabtu, (23/09/2023).
Anies dijadwalkan akan melakukan upacara Mappesabbi di Istana Kedatuan Luwu di Kota Palopo.
“Iya, ini adalah kunjungan yang sangat monumental dan bersejarah. Beliau pertama kali datang ke Tana Luwu dan akan melakukan Mappesabbi Ale,” jelas Asri Tadda, Koordinator ABW Jelajah Sulsel di Palopo, Kamis (21/09).
Baca Juga :
Mappesabbi adalah upacara adat di Kedatuan Luwu dimana seseorang yang datang memberikan penghormatan kepada tuan rumah, dalam hal ini Kedatuan Luwu, dan meminta restu untuk melangsungkan hajatan tertentu.
Menurut Asri, kedatangan Bacapres usungan Koalisi Perubahan di Luwu Raya menjadi kebanggaan tersendiri bagi seluruh simpatisan dan relawan di Bumi Sawerigading.
“Ini tentu sebuah kebanggaan tersendiri dimana Pak Anies bisa datang langsung ke Luwu Raya dan melangsungkan proses adat yang sakral di Kedatuan,” katanya.
Kunjungan ABW di Luwu Raya berlangsung cukup singkat. Setelah melakukan Mappesabbi, Anies akan melaksanakan shalat Dhuhur di Masjid Jami Tua Palopo.
“Pak Anies akan shalat dhuhur di Masjid Jami Tua Palopo bersama masyarakat, relawan dan simpatisan. Kita juga jadwalkan beliau membawakan kultum jika memungkinkan,” beber Asri yang juga Sekjen Mileanies.
Setelah itu, Anies bersama rombongan akan kembali bertolak ke Makassar untuk melanjutkan sejumlah agenda penting lainnya di Kota Daeng.
“Meski sangat singkat, kami berharap kunjungan Pak Anies Baswedan ke Luwu Raya memberikan kesan yang mendalam dan bisa membahagiakan seluruh simpatisannya,” pungkas Asri.
Sementara itu Kedatuan Luwu melalui Opu Patunru YM Pallawagau Andi Achmad Opu To Mari-Mari mengapresiasi rencana kedatangan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut ke Istana Kedatuan Luwu.
“Kedatuan mengapresiasi dan memberi penghargaan besar atas rencana kehadiran Pak Anis Baswedan untuk Mappesabbi Ale,” ujarnya.
Hal ini menandakan bahwa Anies Baswedan adalah sosok yang sangat santun dan penuh penghargaan terhadap raja dan keraton. “Meskipun beliau (ABW) sudah tahu bahwa saat ini eksistensi keraton atau istana sudah tidak punya power lagi,” beber Opu Patunru.
Hingga saat ini, pihak Kedatuan Luwu terus berbenah menyiapkan teknis penyambutan atas kedatangan mantan Rektor Universitas Paramadina itu.***
Komentar