TROTOAR.ID, MAROS — Calon Gubernur Sulsel, Nurdin Halid (NH), melakukan kampanye tatap muka dan dialogis di Desa Lekopancing, Kecamatan Tanralili, Kabupaten Maros, Selasa, 14 Maret.
Salahsatu permasalahan yang mengemuka dan dikeluhkan masyarakat perihal susahnya mencari pekerjaan. Kondisi itu membuat angka pengangguran semakin meningkat, baik di kalangan pemuda maupun purnabakti.
Bersama Aziz Qahhar Mudzakkar, NH telah merancang program penciptaan lapangan kerja luas. Semua itu dilakukan untuk mejawab keresahan masyarakat sekaligus menuntaskan salah satu problematika klasik di Sulsel. Diketahui, ada tiga permasalahan utama di daerah ini yakni kemiskinan, pengangguran dan kesenjangan ekonomi yang terus meningkat.
Baca Juga :
“Itu salah satu motivasi kami menjadi gubernur. Pertumbuhan ekonomi Sulsel yang tinggi tidak membuat jumlah pengangguran menurun, tapi cenderung meningkat. NH-Aziz pulang kampung untuk membangun Sulsel Baru, termasuk menekan angka pengangguran,” tegas NH.
NH menjelaskan pengangguran berasal dari dua golongan. Yakni usia produktif seperti sarjana muda, maupun pensiunan atau disebut purna bakti. Untuk kedua kelompok ini, kata dia, solusinya adalah memanfaatkan ujung tombak perekonomian rakyat.
NH memiliki cita-cita menggalakkan kembali tiga lembaga perekonomian di seluruh desa se-Sulsel, yakni Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), Kelompok Tani, dan Koperasi. Masing-masing lembaga itu, kata dia, optimalnya bisa menyerap sepuluh tenaga kerja baru.
“Dalam satu tahun, akan terserap 60 ribu tenaga kerja. Dan dalam lima tahun saya menjabat gubernur, jumlah lapangan kerja yang tercipta sebanyak 300 ribu,” terang Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia itu.
Purnawirawan TNI, Suardi, yang hadir pada kampanye terbatas di Desa Lekopancing, menyampaikan banyak orang di kampungnya yang tidak punya pilihan pekerjaan. Sebagian merupakan tenaga usia produktif, sebagian lain seperti dirinya, yang memasuki usia purna bakti.
Beruntung, karena Suardi dengan bekalnya, dapat menjadi imam desa. Itu pun dengan pendapatan terbatas dari pemerintah sebesar Rp200 ribu perbulan. Ia menaruh harap NH-Aziz mampu mengatasi berbagai permasalahan tersebut demi mensejahterakan masyarakat Sulsel.
“Pemerintah harus memperhatikan nasib rakyatnya. Karena hidup semakin susah, harga beras saja terus naik,” tandasnya. (*)
Komentar