TROTOAR.ID, PAPUA — Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) menyampaikan jika pasukan dibawah komando Operasi OPM-TPNPB, Timenggur Telenggen mengaku bertanggung jawab atas kematian Briptu Haidar.
Hingga dia mengungkaokan penembakan terhadap anggota Brimob Polda Papua, sebagai bentuk balas dendam yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB-OPM)
“Kami sudah tembak, silahkan ambil mayatnya,” Tulis admin TPNPB dibawah Komando Timenggur Telenggen di Facebook
Baca Juga :
- 3 Pasukan TNI yang Gugur Ditembak KKB Pangkatnya Dinaikkan, Jenderal Andika: Pelaku Harus Bayar!
- Sedih Anggotanya Dibunuh KKB Tapi Tak Bisa Perintahkan Operasi Militer, Dudung: Itu Kewenangan Panglima TNI
- 1 Anggota Brimob Kabarnya Tewas Ditembak di Papua, Said Didu: Korban Terus Berjatuhan, Terus Pemimpin Harus Diam Saja?
Setelah menembak mati personel Polda Papua yang juga berdarah bugis, mengaku jika mendapat telepon dari pihak polres laga dan menyampaikan dan pihaknya telah mencuri sebuah pistol di markas kodim.
Tindakan balas dendam dilakukan kelompok KKB, karena merasa dendam, setelah mencurigai Briptu Haidar adalah anggota Brimob yang sebelumnya bertugas di puncak Jaya
“Kami balas atas penangkapan dan pembunuhan anggota TPNPB dan kami atas nama Timenggur Telenggen, kami ambil satu buah pistol dari kodim,” Tambahnya.
Hingga harinya kelompok separatis Bersenjata Papua Merdeka menjebat Anggota Polda Papua dengan memancing menggunakan warga Kampung Usir bernama Jambi Mayu Telenggen.
Hingga pada Senin 12 Agustus 2019, Jambi Mayu Telenggen menelpon Haedar, untuk dikirimkan kopi dan gula hingga menentukan lokasi pertemuan Briptu Haedar dan warga Puncak Jaya.
Hingga Briptu Haedar mengajak Bripka Alfonso untuk mengantarkan pesanan Jambi Mayu Telenggen, setiba di lokasi yang ditentukan warga meminta Haedar untuk bergeser beberapa meter dari lokasinya yang ditentukan karena Jambi tidak enak jika terlihat oleh Suku Dani.
Hingga akhirnya Briptu Haedar dikepung oleh pasukan OPM yang kemudian menganiaya Haedar, Alfonso yang llaa itu bersama Haedar tak bisa berbuat banyak lantaran Alfonso diberondong tembakan hingga akhirnya melaporkan peristiwa tersebut, hingga bala bantuan datang dan menemukan jasad Briptu Haedar tergeletak bersimbah darah. (***)
Komentar