Komisi D Cecar Rudy Soal Temuan BPK dan Realisasi Dana PEN

Awal Nur
Awal Nur

Senin, 07 Juni 2021 20:09

Gedung Kantor DPRD Sulsel.
Gedung Kantor DPRD Sulsel.

Trotoar.id, Makassar — Dewan perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Selatan melalui Komisi D mencecar Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Rudy Djamaluddin terkait Temuan BPK dan penggunaan anggaran Pemulihan ekonomi Nasional (PEN) dan progres serapan anggaran di sejumlah proyek infrastruktur. 

Dalam rapat kerja tersebut sejumlah anggota Komisi D mempertanyakan sedikit kesal atas penyerapan anggaran PEN yang dilakukan Dinas PUTR, yang sampai saat ini baru terserap 742 miliar dari Rp1,2 Triliun dana PEN yang diperoleh Provinsi Sulawesi Selatan. 

Wakil Ketua Komisi D Fadriaty AS mengatakan, penyerapan anggaran PEN untuk mendorong peningkatan infrastruktur jauh dari apa yang menjadi harapan, dengan anggaran tersebut yang membiayai 96 program infrastruktur, Pemerintah belum dianggap serius. 

“Ini kami butuh penjelasan kenapa serapan anggaran PEN sangat minim, dari target yang disampaikan pemerintah, apalagi sampai saat ini baru Rp742 miliar yang tersalurkan, dari 96 program yang dibiayai dari dana PEN,” jelas Fadriaty

Politisi Partai Demokrat ini juga beranggapan, lambatnya serapan anggaran PEN akan memberikan dampak negatif bagi pemerintah provinsi, sehingga saat dirinya melakukan kunjungan menemukan pekerjaan yang lambat. 

“Kami sudah mengunjungi beberapa pekerjaan yang dibiayai oleh dana PEN, namun kami melihat hal berbeda dengan yang disampaikan pemerintah dimana masih banyak proyek yang kerjanya lambat, sehingga berdampak negatif bagi pemprov sulsel,” jelasnya 

kerugian yang dialami pemerintah provinsi Sulsel dengan masih adanya dana PEN yang masih tersisa,lantaran pemerintah harus membayar bunga pinjaman dan denda jika realisasi anggaran tidak tersalurkan dengan utuh.

“Ingat Pemerintah harus membayar Bunda bunga sesuai dengan kesepakatan, sementara masyarakat tidak merasakan dampak dari pemulihan ekonomi ea;ui pembangunan infrastruktur yang diperoleh,” ulasnya ,” bebernya.

Sementara itu, Kepala Dinas PUTR Sulsel Rudy Djamaluddin mengakui adanya perbedaan realisasi keuangan dan realisasi fisik dalam pembangunan dana PEN.

“Ya memang berbeda secara normal pasti progres fisik di atas progres keuangan, dengan catatan, progres keuangan dalam tabel itu uang muka, uang muka dibayar dimuka,” katanya.

Bahkan Rudy mengatakan ada yang masih progres nol persen fisik itu sudah dibayar uang muka.

Penulis : Alam

 Komentar

Berita Terbaru
Politik29 Maret 2024 04:22
Partai NasDem Sulsel Siapkan Arham Basmin Sebagai Calon Kuat di Pilkada Luwu
Dalam persiapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024, Partai NasDem di Provinsi Sulawesi Selatan telah menegaskan akan mengusung kader inte...
News28 Maret 2024 22:04
PJ Bupati Luwu Serahkan LKPD TA 2023 ke BPK
Pj. Bupati Luwu, Muh. Saleh, menyerahkan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) (Unaudited) T.A. 2023 kepada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perw...
Politik28 Maret 2024 20:16
NasDem Siapkan Fatmawati Rusdi Sebagai Calon Walikota Makassar di Pemilihan 2024
Partai NasDem telah menyiapkan satu nama yang akan didorong maju dalam Pemilihan Walikota Makassar 2024. Nama tersebut adalah Fatmawati Rusdi....
Metro28 Maret 2024 19:39
PD Tidar Sulsel Menggelar Acara Buka Puasa Bersama Ratusan Anak Yatim
Pengurus Daerah Tidar yang juga sayap partai Gerindra menggelar buka puasa bersama ratusan anak yatim di hotel Remcy Makassar ...