JAKARTA – Beberapa waktu lalu, Komisi Pemberantasan Korupsi telah membuka harta kekayaan pejabat-pejabat negara, tahun ini.
KPK menunjukkan datanya bahwa harta pejabat meroket selama setahun terakhir atau di masa pandemi Covid-19.
Di mana dalam data itu ada 70,3 persen kekayaan para pejabat mengalami kenaikan selama pandemi. Hal ini berbanding terbalik dengan ekonomi rakyat.
Baca Juga :
Sementata kekayaan Presiden Jokowi rupanya juga mengalami lonjakan yakni Rp 8,8 miliar menjadi Rp 53,2 miliar.
Wakil Sekretaris Jenderal Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin geram. Ia meminta agar dugaan mafia covid-19 ini diaudit.
Ia menilai bahwa banyak kejahatan kemanusia dengan sangat biadab di tengah banyaknya korban kematian.
“Akhirnya semua tahu mana pemimpin yang membela rakyat dan negaranya tercermin dari potret kehidupannya,” kata Novel, Senin (13/9/2021).
Bahkan secara terang, Novel menduga ada praktek mafia covid atas bisnis vaksin dan alat kesehatan lainnya sehingga menurutnya ini perlu diaudit.
Selain itu, Novel juga mempertanyakan apakah ada aliran korupsi bansos mengalir ke kantong para petinggi negara ini? Untuk mengetahui itu, kata Novel, perlu diperiksa.
“Dugaan mafia Covid-19 atas bisnis vaksin atau alat kesehatan dan cek kesehatan melalui swab dan PCR, sehingga bisa tahu kejahatan kemanusian yang biadab dengan ratusan ribu nyawa melayang,” tutur Novel.
“Wajib diaudit apakah aliran korupsi bansos masuk ke kantong pribadinya atau keluarganya,” kata Novel ketika dikonfirmasi, dikutip Populis.
Komentar