PT Vale

JK: Harap Lahan PT. Vale Dapat Didistribusikan ke Pengusaha Lokal Setelah Izinnya Berakhir

Suriadi
Suriadi

Senin, 30 Januari 2023 14:04

Momen Jusuf Kalla (JK) menyerahkan estafet kepemimpinan IKA Unhas kepada Andi Amran Sulaiman (AAS). Yang disaksikan hampir seribuan orang pengurus. Sabtu (15/5).
Momen Jusuf Kalla (JK) menyerahkan estafet kepemimpinan IKA Unhas kepada Andi Amran Sulaiman (AAS). Yang disaksikan hampir seribuan orang pengurus. Sabtu (15/5).

Trotoar.id, Makassar – Wakil Presiden ke 10 dan 12 RI Jusuf Kalla menegaskan bahwa lahan PT. Vale harus segera didistribusikan ke pengusaha lokal setelah izin perusahaan tambang nikel berakhir.

Hal ini diungkapkan JK agar ke depan konflik sosial bisa dimigitasi mengingat potensi konflik sudah sangat mengancam stabilitas ekonomi daerah maupun nasional. Seperti yang terjadi di Morowali Utara baru-baru ini.

JK juga menyinggung kondisi terkini pertambangan di tanah air khususnya di Sulawesi Selatan. Salah satunya soal tambang nikel yang ada di Kabupaten Luwu Timur.

“Apa kita disini. Kita tidak punya tambang. Ada sih di Luwu Timur. Baru akan didistribusi,” ucap JK saat jadi pembicara dalam Silaturahmi dari Pengusaha ke Pengusaha untuk Masa Depan Indah di Soaraja Ballroom Wisma Kalla Makassar, Senin,( 30/1/2023).

JK meminta kepada Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman, Gubernur Sultra dan Sulteng untuk mengambil alih.

“Oleh karena itu, Pak Gubernur, sulsel tenggara,tengah agar lahan Vale harus dikembalikan ke masyarakat,” tegasnya.

Seruan ini sebagai antisipasi terjadinya konflik seperti di PT Gunbuster Nickel Industry (GNI), Morowali Utara, Sulawesi Tengah.

“Supaya jangan terulang lagi yang lebih besar, konflik yang terjadi di Morowali,” tuturnya.

Menurutnya, konflik yang terjadi di Morowali Utara disebabkan oleh beberapa hal.

Pertama, keselamatan kerja. Kedua kesejahteraan.

“Kerja keras, orang tahu semua nikel itu untungnya besar tapi gajinya tetap UMR rakyat biasa,” tambahnya.

Ketiga kata dia, ketidakadilan karena tenaga-tenaga Cina gajinya 4-5 kali dibanding pekerja lokal.

Keempat, karena masalah sosial, komunikasi tidak berkembang, kehidupan yang berbeda dan sebagainya.

“Supaya ini tidak terjadi. Tidak berarti mereka harus pulang, berhenti. Tapi kita harus maju. Jangan kekayaan itu kita hanya mendapatkan upah murah. Harus berkembang,” ungkap Jusuf Kalla.

Pria kelahiran Bone ini mengaku telah berdiskusi dengan para pengusaha di Sulsel untuk bisa mengelola tambang tersebut.

“Pokoknya, dari tambang ke smelter ke produk akhir harus kita berusaha mulai masuk ke situ. Jangan orang asing kita kasih karpet merah. Jangan hanya orang asing kita bangga-banggakan. Wah hebat, ada investasi dari Cina, ada Inggris dan segala macam. Selalu pandangan pemerintah dirubah. Kita bikin listrik, investasinya lebih Rp10 trilliun. Presiden Jokowi pergi lihat. Hampir semua anak bangsa yang mengerjakan,” tegasnya. (*)

Penulis : Awal

 Komentar

Berita Terbaru
Hukum27 Juli 2024 01:07
Kejagung Tangkap Anggota DPR Ujang Iskandar di Bandara Soetta
Trotoar.id, Jakarta — Anggota DPR RI dari Fraksi NasDem, Ujang Iskandar, ditangkap oleh tim penyidik Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Agung (Kejagung)...
Metro26 Juli 2024 20:39
Bapenda Makassar dan Bank Indonesia Hadirkan Solusi Digital untuk Pembayaran PBB di F8
Trotoar.id, Makassar, — Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Makassar memperkenalkan inovasi terbaru dalam layanan pembayaran pajak saat gelaran M...
Metro26 Juli 2024 18:16
Ketua TP PKK Makassar Soroti Kontribusi UMKM dalam Pagelaran F8
Trotoar.id, Makassar — Sekitar 130 tenant UMKM dari berbagai daerah, termasuk Sulawesi Selatan dan Papua, berpartisipasi dalam festival ini. Ind...
Politik26 Juli 2024 16:40
Kembalikan Formulir Pendaftaran di PAN, ASA Siap Bersaing di Pilwalkot Makassar
Trotoar.id, Makassar, — Andi Seto Asapa secara resmi mengembalikan formulir pendaftaran sebagai bakal calon wali kota Makassar ke DPD PAN Makassar, ...