Trotoar.id, Jakarta — Juru Bicara Timnas AMIN, Muhammad Ramli Rahim, mengajak para guru untuk menentukan sikap politik di Pilpres 2024. Guru diminta untuk memilih sosok calon presiden yang berlatar belakang seorang pengajar yaitu Anies Baswedan.
Ajakan ini sekaligus dalam menyambut momentum Hari Guru Nasional yang jatuh pada pada 25 November 2023. Sudah saatnya, kata dia, guru menjadi presiden.
“Guru di Indonesia harus bersatu menjadikan guru sebagai presiden,” ujar Muhammad Ramli Rahim, Minggu, 26 November.
Baca Juga :
Ketua Umum Konfederasi Nasional Relawan Anies (KoReAn) ini menyampaikan, satu-satunya calon presiden saat ini yang merupakan seorang guru hanyalah Anies Baswedan.
Makanya ia mengajak seluruh guru untuk memilih pasangan nomor urut satu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN).
Dijelaskannya, selain pernah menjadi Rektor Universitas Paramadina dengan berbagai terobosan dan prestasinya, Anies kata dia, juga menggerakkan ribuan anak-anak muda berprestasi mengajar ke berbagai pelosok melalui Gerakan Indonesia Mengajar.
Tak hanya itu, Anies turut menunjukkan keberpihakan dan kepedulian kepada para guru saat menjabat di pemerintahan. Dimana saat menjadi Mendikbud misalnya, mantan Gubernur DKI Jakarta itu membentuk direktorat jenderal yang khusus mengurusi guru dan tenaga kependidikan.
“Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen Guru & TK) itu ada (terbentuk) di tangan Pak Anies. Itu menunjukkan bahwa Pak Anies sangat konsen, sangat peduli dengan guru,” ungkap pemilik lembaga pendidikan Ranu Prima College (RPC) yang berpusat di Makassar ini.
Demikian pula ketika menjabat Gubernur DKI Jakarta. Mantan Ketua Umum PP Ikatan Guru Indonesia (IGI) ini mengungkap berbagai terobosan Anies saat menakhodai Ibu Kota. Termasuk dalam memperhatikan kesejahteraan guru.
“Tidak ada guru di Indonesia yang pendapatannya lebih tinggi daripada guru di DKI Jakarta. Tidak ada guru yang statusnya terdaftar di Pemprov pendapatannya di bawah upah minum provinsi,” bebernya.
Kepedulian dan keberpihakan Anies kepada guru juga akan dia terapkan secara nasional kalau terpilih pada Pilpres 2024. Dalam visi-misinya, Anies berkomitmen akan menghapus sistem guru honorer. Semua guru harus jadi aparatur sipil negara (ASN).
“Jadi semua guru honorer harus jadi ASN (aparatur sipil negara). ASN itu bisa (pegawai negeri sipil), bisa P3K (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja),” bebernya.
“Di semesta besarnya (visi Anies) itu, apa pun profesinya, mereka berhak sejahtera, terutama guru,” sambung pendidik yang juga enterpreneur ini.
Salah satu komitmen Anies lainnya dalam bidang pendidikan adalah memastikan semua anak-anak Indonesia tertampung di sekolah dengan menyediakan jumlah kursi yang sama dari tingkat SD sampai SMA.
Tidak seperti saat ini yang berbentuk piramida. Di mana tingkat SD bisa menampung banyak siswa namun semakin ke atas (SMP-SMA) tidak terpampung seluruhnya karena kekurangan jumlah kursi atau sekolah.
“Jadi Pak Anies guru, guru yang baik, pernah menjadi menteri, jadi sangat paham pendidikan. Insya Allah kebijakan-kebijakannya akan berpihak pada pendidikan,” pungkasnya. (*)
Komentar