Makassar, Trotoar.id – Posisi Partai Golkar di Sulawesi Selatan pasca Pemilu dan Pilkada serentak belakangan ini menjadi perhatian serius.
Partai yang sebelumnya dikenal sebagai pemenang tradisional dalam berbagai ajang politik kini menghadapi tantangan besar.
Pada Pemilu terakhir, capaian Golkar jauh dari kata memuaskan, tersingkir dari posisi dominan yang telah lama diraih.
Baca Juga :
Tak hanya itu, kekalahan signifikan pada Pilkada serentak di Sulawesi Selatan memperburuk situasi partai berlambang pohon beringin ini, menambah catatan kelam dalam sejarah politik mereka.
Menyongsong Musyawarah Daerah (Musda) yang akan datang, harapan besar disematkan pada pemilihan pemimpin baru.
Golkar Sulsel diharapkan mampu melahirkan figur yang tidak hanya kuat, tetapi juga dapat mengonsolidasikan kembali kekuatan partai demi merebut kejayaan pada Pemilu dan Pilkada serentak tahun 2029.
Salah satu kader senior Partai Golkar, Irwan Muin, menekankan pentingnya solidaritas dan kekompakan di antara para kader.
“Harapan kita sebagai kader adalah agar Golkar kembali menunjukkan kejayaannya. Pemimpin yang akan datang harus mampu mengonsolidasikan kepentingan bersama dan membawa partai ini ke arah yang lebih baik,” ungkap Irwan.
Beberapa nama potensial mulai mencuat dalam bursa calon pemimpin di internal partai, seperti Adnan Purichta Ichsan, Indah Putri Indriani,
Andi Ina Kartika Sari, Munafri Arifuddin, dan sejumlah kader lainnya. Mereka dianggap memiliki kapasitas untuk memulihkan citra dan kejayaan Partai Golkar yang kini meredup.
Dengan Musda yang kian dekat, dinamika politik di internal Partai Golkar Sulsel semakin memanas.
Keputusan yang diambil nantinya tidak hanya menentukan arah partai di tingkat daerah, tetapi juga memberi dampak signifikan terhadap peta politik nasional.
Komentar