Trotoar.id, Jakarta — Dinamika politik yang terjadi ditubuh internal partai Golkar terus terjadi, isu pergantian dan perombakan struktur saat ini ramai di bicarakan para kader partai Golkar yang hadir dalam proses MUsyawarah Nasional LUar Biasa (Munaslub) Partai Golkar yang di gelat di Jakarta Conevention Center (JCC).
Isu perombakan struktur kepengurusan DPP Partai Golkar bukan saja terjadi di lingkara Struktur bidang, akan tetapi di lingkaran penentu kebijakan pun menerpa struktural pengambil kehinajan di partai Golkar, termasuk posisi ketua Harian dan Sekretaris Golkar pun beredar isu pergantian.
Namun isu tersebut dianggap sebagai menuver politik kader partai golkar yang menginginkan adanya perrombakan secara keseluruhan, bahkan sejumlah kader menganjurkan kepada ketua umum partai Golkar Airlangga Hartarto untuk tetap mempertahankan posisi Sekretaris Jendral (Sekjend) Partai Golkar yang saat ini di jabat Idrus Marham
Baca Juga :
Ketua Bidang organisasi dan Daerah Golkar Freddy Latumahina menyarankan agar ketum Golkar tidak merombak struktur di jajaran Sekjend dan ketua Harian, namun semua diserahkan pada keputusan Ketua umum Golkra yang memiliki hak penuh atas reposisi kepengurusan.
“Saya cuma berharap ketua umum partai Golkar tidak telalu banyak melakukan perombakan struktur kepengurusan, termasuk memeprtahankan posisi ketua Harian dan Sekjend partai Golkar,”Ungkap Ketua Bidang organisasi dan Daerah Golkar Freddy Latumahina
Bahkan anjurnya, perombakan di fokuskan pada kader dan pebgurus yang tidak aktif dan telah berpindah partai agar proses kekompakan diinternal partai golkar dapat di capai, mengingat tahun 2018 merupakan tahun politik yang mana membutuhkan kekompakan secara menyeluruh untuk memenangkan partai golkar dalam proses tahapan demokrasi.
Sebelumnya beredar sejumlah nama calon sekjend yang akan mengantikan Idrus Marham mendampingi Airlangga Hartarto. mereka adalah Ibnu Munsir, Syahrul Yasin LImpo, serta Nusron Wahid dan sejumlah nama kader partai Golkar.
Menyikapai dinamika pergantian struktur, Idrus MArham kepada wak media mengungkapkan dirinya tidak memeprsoalkan jika akan digantikan sebagai sekjen, mengingat hak tersebut menjadi hak progratif dari ketua umum yang menentukan siapa yang akan menduduki jabatan dalam struktur partai Golkar.
“Jabatan adalah amanah bagi saya, dan amanah itu merupakan sebuah tanggung jawab yang harus di jaga, olehnya itu kalaupun dirinya akan di ganti nantinya, maka dia akan selalu siap dan selalu mengawal keputusan yang diambil ketua umum partai Golkar,” Kata Idrus Marham
Komentar