TROTOAAR.ID, MAKASSAR — Pelaksana Tugas Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman enginginkan pemerintah provinsi untuk melanjutkan pembangunan Stadion Barombong, mengingat pembangunan Stadion Bertaraf Nasional tersebut telah rampung sekitar 90 persen
Namun sebelum melanjutkan pembangunan stadion tersebut, pemerintah akan melihat kesanggupan anggaran untuk membiayai sisa dari pembangunan stadion peninggalan mantan Gubernur Sulsel Syahrul YAsin Limpo
“Kita lihat dulu kesanggupan anggaran, kalau mampu kita lanjutkan pembangunan stadion Barombong, Semua pembangunan yang belum tuntas berpotensi dilanjutkan tinggal melihat,” kata Sudirman Sulaiman saat ditemui di Four Point By Sheraton, Senin (08/03).
Baca Juga :
Andi Sudirman Sulaiman menyebutkan, kelanjutan pembangunan stadion Barombong harus dilanjutkan mengingat stadion tersebut akan dapat digunakan tim kebangaan Warga Sulsel untuk latihan nantinya.
Selain stadion Barombong, sejumlah pembangunan yang hampir rampung juga akan dituntaskan, dia tidak ingin melihat ada bangunan yang telah dibiayai APBD mengkarak
“Kita ingin semua pembangunan peninggalan pemerintah sebelumnya dituntaskan, bukan saja Stadion Barombong akan tetapi juga masjid 99 Kubah yang akan dituntaskan tahun ini,” ujarnya
Sebelumnya Plt Gubernur Sulsel mengatakan jika dirinya memberi sinyal untuk mengevaluasi sejumlah proyek pembangunan di Sulsel, termasuk stadion Mattoanging yang hingga saat ini belum mengantongi Izin lengkap, apalagi proyek tersebut akan menyerap anggaran yang cukup besar.
Dimana sebelumnya, Andi Sudirman Sulaiman menyebutkan enggan mengeluarkan anggaran yang membebani APBD di tengah masa pandemic covid-19.
“Pelang-pelang kita akan tuntaskan semua pembangunan di Sulsel, Kata Sudirman Sulaiman
Dimana diketahui pembangunan stadion Barombong tersebut menggunakan dana sebesar Rp 240 miliaran, sementara konstruksi fisik Stadion Barombong sudah memasuki tahap penyelesaian.
Mega proyek yang dibangun sejak era pemerintahan Syahrul Yasin Limpo ini dibangun pada 2011, namun hingga kini justru mangkrak sejak awal kepemimpinan NA pada tahun 2018.
Nurdin memilih menghentikan pembangunan stadion tersebut karena alasan tanah tempat berdirinya stadion itu dimiliki pihak swasta.
Komentar