MAKASSAR – Balai Kota bukan cuman terkenal mistik tapi juga viral dengan aksi pencurian di lokasi yang menjadi sentral pemerintah Kota Makassar.
Baru-baru ini kantor tersebut kemalingan, banyak barang berharga raib. Kerugiaan pun dihitung-hitung mencapai ratusan juta.
Tapi banyak pihak dibikin heran, pasalnya saat kejadian CCTV mati kemudian tidak ada kerusakan pada pintu maupun jendela.
Baca Juga :
Kurang lebih tiga hari berselang pasca kejadian, polisi dikabarkan telah menangkap dua pelaku yang diduga kuat bahwa itulah orangnya.
Keduanya dibekuk oleh Unit Jatanras Polrestabes Makassar.
Hal ini diperkuat karena polisi mendapat sejumlah barang bukti seperti HP, cinderamata, perkakas, dan berbagai alat tulis kantor lainnya.
Meski begitu, pihak kepolisian masih menggali kasus ini. Guna menemukan barang bukti baru.
Kedua pelaku ini, kata Kanit Jatanras Polrestabes Makassar Iptu Afhi Abrianto, ditangkap di sekitar Balai Kota Makassar, pada Rabu malam, 15 September 2021.
“Kami amankan dua pelaku beserta barang buktinya,” kata Kanit Jatanras Polrestabes Makassar, Iptu Afhi Abrianto, di Kota Makassar, Sulsel, Kamis (16/9/2021).
Iptu Afhi belum membeberkan lebih jauh karena pihaknya masih melakukan pemeriksaan dan pendalaman.
Sebelumnya, Ketua Komisi D DPRD Makassar Wahab Tahir angkat bicara soal ini. Ia menduga pelaku juga merupakan orang dalam di lingkungan Pemkot Makassar.
Wali Kota Makassar Moh Ramdhan ‘Danny’ Pomanto mengaku kaget dengan kasus pencurian ini, karena saat kejadian tidak ada CCTV yang menyala.
Bahkan ia sangat curiga jika kamera pengintai CCTV tidak sengaja dimatikan sehingga tidak berfungsi.
Karena itu, lanjut Wahab Tahir, ia meminta secepatnya dibentuk tim untuk mengusut tuntas masalah ini.
Dan jika pelakunya ditangkap, Wahab meminta agar dihukum seberat-beratnya.
“Saya mendesak segera dibentuk tim untuk mengusut kasus ini, karena menurut saya kejadian ini aneh dan ajaib. Jika terbukti ada oknum pejabat yang terlibat, harus ditindak tegas sehingga menjadi efek jerah,” ujarnya saat dihubungi trotoar.id, Rabu (15/9).
Politisi Golkar ini menduga kemungkinan besar ada oknum Pemerintah yang terlibat karena para pelaku tampaknya cukup mengetahui situasi di Balai Kota.
“Indikasinya, menurut saya, pelaku mengetahui situasi dan situasi sehingga ada kira-kira ada kecurigaan keterlibatan orang dalam, sangat mungkin terjadi,” katanya. (Alam)
Komentar