Menghormati Momen Bersejarah Sulawesi Selatan dengan Mengenakan Pakaian Adat

Suriadi
Suriadi

Selasa, 19 Oktober 2021 21:55

Pakaian Adat cara tersendiri menghormati hari bersejarah Sulsel  oleh Disbudpar Sulsel.
Pakaian Adat cara tersendiri menghormati hari bersejarah Sulsel oleh Disbudpar Sulsel.

MAKASSAR – Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan (Disbudpar) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) seakan berubah wajah dan penampilan, utamanya hari ini, Selasa (19/10/21). Biasanya para ASN (Aparatur Sipil Negara) mengenakan pakaian seragam khaki, kali ini berbeda dan menyita perhatian.

Pasalnya pakaian adat daerah Sulsel menghiasi lingkungan kantor itu di Gedung Mulo, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 23, Kota Makassar. Seluruhnya berkantor layaknya sedang menghadiri event bertajuk kebudayaan.

Rupanya bukan karena itu, namun bertepatan dengan peringatan Hari Jadi Sulsel yang ke-352. Dirayakan cukup sederhana secara hybrid, offline-nya dihelat di Gedung DPRD Provinsi Sulsel dengan undangan terbatas.

Selebihnya, ASN diwajibkan hadir virtual melalui aplikasi Zoom Cloud Meeting dari lokasi berbeda. Seperti halnya Disbudpar Sulsel, mulai dari Pejabat Eselon III, IV hingga staf mengikuti virtual bersama Sekretaris Disbudpar Sulsel, Kemal Redindo Syahrul Putra.

Sedangkan Kepala Disbudpar Sulsel, Muhammad Jufri hadir langsung pada Rapat Paripurna Istimewa DPRD SulSel bersama Plt (Pelaksana Tugas) Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman.

“Terima kasih teman-teman, keluarga besar Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Provinsi Sulawesi Selatan telah berpartisipasi penuh ketulusan dan kesadaran, ikut mengikuti kegiatan virtual hari ini. Saya sendiri, hadir mengikuti peringatan Hari Jadi Sulawesi Selatan yang ke-352 tahun ini di Gedung DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, sementara teman-teman semua dari kantor kita ini,” terang Jufri setibanya di Gedung Mulo.

Jufri menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada jajarannya. Bahwa kepatuhan dan ketaatan telah lebih dini dirasakan dan disaksikannya sejak awal kepemimpinannya di OPD (Organisasi Perangkat Daerah) yang erat kaitannya dengan sektor pariwisata dan budaya itu.

“Perlu kita apresiasi pastinya. Di sini tercermin kebersamaan, sebagaimana pentahelix tourism itu sendiri mengedepankan konsep dan metode kolaboratif, sinergitas dan kesadaran berwisata serta menjaga nilai-nilai seni dan budaya. Ini juga sejalan himbauan Bapak Plt Gubernur untuk terus memupuk sinergi dan kolaborasi,” jelasnya.

Ditambahkan bahwa dengan mengenakan pakaian adat daerah, hakikatnya turut mendukung upaya menjaga kebudayaan tetap lestari. Tak lekang waktu, bahkan bukan hanya hari ini saja, dia mengajak jajarannya memberi warna dan nilai positif dalam berbagai kesempatan, termasuk mengenakan pakaian adat khas Sulsel.

Pantauan AMBAE, ASN Disbudpar Sulsel memakai baju bodo, baju labbu, jas tutu’, baju pokko’, seppa tallung buku, kandore, songkok guru, dan songkok recca. Adalah beberapa jenis pakaian berupa baju, celana, dan topi disertai aksesoris yang dikenakan hari ini.

Terlebih, ASN yang bertugas di OPD satu ini terbilang multi etnis. Mereka berasal dari suku Makassar, Bugis, Toraja, dan Mandar, belum lagi daerah asalnya beragam dari 24 Kabupaten dan Kota yang ada di Sulsel.

Warna-warni pakaian yang menyita perhatian  itu, juga secara seksama menarik perhatian Jufri yang bergelar Profesor. Dirinya mengajak jajarannya berfoto bersama, malah meluangkan kesempatan khusus selama kurang lebih 1 jam di ruang kerjanya.

“Ya kita foto bersama, ini juga bagian penting bagi Saya untuk lebih mengenal teman-teman. Alhamdulillah keakraban terus terjalin dan terbangun selama beberapa hari ini,” ujarnya.

Jufri sendiri mengenakan jas tutu’ sebagai atasan (bagian atas/baju), pakaian adat khas suku Makassar dan Bugis itu dilengkapi penutup kepala (songkok) beruntaian benang emas yang lazim disebut Mbiring. Bawahan, Jufri tampak kharismatik dengan lipa’ sabbe (sarung sutera) berwarna merah, ditambah ikat pinggang bertahtakan benang emas.

Lantas, Jufri menuturkan Sulsel akan maju dan berkembang dari waktu ke waktu karena dukungan semua pihak. Perhatian serta kepedulian untuk mengeksplorasi potensi yang ada, lebih khusus pariwisata dan budaya dalam rangka meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan devisa negara dengan dibukanya kembali ruang dan kesempatan kunjungan wisatawan maupun pelancong.

“Keluarga besar Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Provinsi Sulawesi Selatan mengucapkan, Selamat Hari Jadi Sulawesi Selatan ke-352. ‘Bersatu Sipakatau dalam Era Baru Menuju Sulawesi Selatan Lebih Baik’. Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Provinsi Sulawesi Selatan, Ewako, Ewako, Ewako,” kata Jufri diikuti jajarannya. (*)

Penulis : Alam

 Komentar

Berita Terbaru
Politik28 Maret 2024 20:16
NasDem Siapkan Fatmawati Rusdi Sebagai Calon Walikota Makassar di Pemilihan 2024
Partai NasDem telah menyiapkan satu nama yang akan didorong maju dalam Pemilihan Walikota Makassar 2024. Nama tersebut adalah Fatmawati Rusdi....
Metro28 Maret 2024 19:39
PD Tidar Sulsel Menggelar Acara Buka Puasa Bersama Ratusan Anak Yatim
Pengurus Daerah Tidar yang juga sayap partai Gerindra menggelar buka puasa bersama ratusan anak yatim di hotel Remcy Makassar ...
Metro28 Maret 2024 16:43
PJ Gubernur Sulsel Pimpin Rakor Pengamanan Mudik Idul Fitri
Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan, Bahtiar Baharuddin, memimpin Rapat Koordinasi Lintas Sektoral Operasi Terpusat Ketupat 2024 guna memastikan arus m...
Metro28 Maret 2024 00:02
Pj Ketua DWP Kota Makassar Fadliah Firman Dampingi Menteri PPPA Kunjungi KWN Fatimah Az-Zahra
Pj Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kota Makassar, Fadliah Firman, didampingi oleh sejumlah pengurusnya, turut serta dalam kunjungan Menteri Pember...