Trotoar.id, Makassar – Penjabat Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sulawesi Selatan, Ninuk Triyanti Zudan, bersama tim Supervisi, Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan (SMEP) PKK Provinsi Sulsel, melaksanakan kunjungan ke Kantor TP PKK Kota Makassar pada Rabu, 7 Agustus 2024.
Kunjungan tersebut diterima langsung oleh Ketua TP PKK Kota Makassar, Indira Yusuf Ismail.
Dalam kunjungan ini, Ninuk Triyanti juga menyempatkan diri meninjau gedung baru yang kini menjadi kantor TP PKK, Dekranasda, dan Bunda PAUD Kota Makassar.
Baca Juga :
Di sana, ia melihat secara langsung berbagai produk UMKM unggulan Kota Makassar, mulai dari kerajinan tangan, pakaian, hingga aksesoris yang dipamerkan.
“Kami ucapkan selamat datang di kantor baru kami yang juga berfungsi sebagai pusat kegiatan Dekranasda dan Bunda PAUD Kota Makassar,” kata Indira Yusuf Ismail menyambut kehadiran Ninuk Triyanti Zudan dan tim.
Pada kesempatan tersebut, TP PKK Kota Makassar mempresentasikan capaian program kerja yang telah dilaksanakan selama tahun 2023 dan 2024.
Program-program tersebut meliputi inisiatif seperti Lorong PKK yang diubah menjadi Kampung PKK, pengembangan Aplikasi Dasawisma, serta berbagai kegiatan pelatihan dan sosialisasi.
Di antara kegiatan tersebut adalah pelatihan rumah kemasan, kajian islami, pemasaran produk UMKM, pemanfaatan limbah sandang, penanganan stunting melalui rumah gizi, dan lainnya.
Ninuk Triyanti Zudan menyatakan bahwa kunjungan ini tidak hanya bertujuan untuk mengevaluasi program-program PKK di Makassar, tetapi juga untuk mempererat silaturahmi dengan TP PKK di tingkat kecamatan dan kelurahan.
“Dengan membangun hubungan yang baik, kita dapat meningkatkan koordinasi dan komunikasi, sehingga program-program kerja dapat dijalankan dengan lebih lancar dan efektif,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya peran PKK sebagai mitra strategis pemerintah dalam upaya pemberdayaan kesejahteraan keluarga. Ninuk memberikan apresiasi khusus terhadap program Lorong PKK yang dijalankan oleh TP PKK Kota Makassar.
“Program Lorong PKK ini bisa menjadi model bagi kabupaten/kota lainnya untuk mengembangkan kegiatan yang berfokus pada indikator-indikator penting seperti penurunan angka stunting, pencegahan perkawinan anak, pengurangan kemiskinan, dan pengendalian inflasi,” ungkapnya.
Melalui kegiatan SMEP ini, Ninuk berharap dapat muncul pilot project dari kabupaten/kota yang berkelanjutan dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.
“Kita berharap inisiatif-inisiatif ini tidak hanya menjadi contoh, tetapi juga bisa diimplementasikan secara berkesinambungan di daerah lain untuk memberikan manfaat yang nyata bagi kesejahteraan masyarakat,” tutupnya.
Komentar