Trotoar.id, Makassar — Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sulawesi Selatan (Sulsel) semakin percaya diri dalam menghadapi target realisasi investasi tahun 2024.
Pada Coffee Morning yang digelar di Toraja Room Kantor Gubernur Sulsel, Kamis, 8 Agustus 2024, DPMPTSP memaparkan data terbaru yang menunjukkan peningkatan signifikan pada realisasi investasi Triwulan II dan akumulasi Semester I tahun ini.
Hadir dalam acara tersebut Plh Kepala DPMPTSP Sulsel Muhammad Arafah, Sekretaris Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian (Diskominfo SP) Sulsel Sultan Rakib, serta sejumlah perwakilan media.
Baca Juga :
Arafah mengungkapkan bahwa selama periode April-Juni 2024, realisasi investasi di Sulsel mencapai Rp 3,483 triliun, naik hampir Rp 1 triliun dibandingkan dengan Triwulan I yang mencapai Rp 2,507 triliun.
“Realisasi investasi di Triwulan II ini memberikan optimisme besar bagi kami untuk mencapai target tahunan sebesar Rp 17 triliun,” ujar Arafah.
Ia merinci bahwa dari total Rp 3,483 triliun, investasi Penanaman Modal Asing (PMA) menyumbang Rp 1,529 triliun, sementara Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) berkontribusi Rp 1,953 triliun.
Selain itu, Arafah juga mengungkapkan serapan tenaga kerja dari investasi tersebut mencapai 6.386 orang, terdiri dari 6.314 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dan 72 Tenaga Kerja Asing (TKA).
Dalam pemaparannya, Arafah menyoroti sektor-sektor yang mendominasi realisasi investasi Triwulan II.
Sektor pertambangan berada di urutan pertama dengan nilai Rp 691 miliar, diikuti oleh sektor industri logam dasar dengan nilai Rp 637 miliar, sektor transportasi dan telekomunikasi Rp 543 miliar, sektor perumahan dan kawasan industri Rp 342 miliar, serta sektor perdagangan dan reparasi Rp 289 miliar.
Perkembangan yang menarik adalah perubahan lokasi investasi terbesar. Jika di Triwulan I Kota Makassar menjadi wilayah dengan nilai investasi tertinggi, pada Triwulan II, Kabupaten Bantaeng berhasil menempati posisi teratas dengan investasi mencapai Rp 711 miliar.
Diikuti oleh Luwu Timur Rp 651 miliar, Maros Rp 568 miliar, Kota Makassar Rp 517 miliar, dan Luwu Rp 181 miliar.
Pada kesempatan tersebut, DPMPTSP juga merilis lima negara asal investasi terbesar di Triwulan II 2024.
Tiongkok menjadi penyumbang terbesar, menggantikan posisi Kanada yang sebelumnya berada di puncak pada Triwulan I dan kini turun ke posisi kedua. Disusul oleh Singapura, Australia, dan Amerika Serikat.
Lima besar perusahaan yang melaporkan realisasi investasinya di Triwulan II 2024 juga dipaparkan. PT. Hengsheng New Energy memimpin dengan nilai Rp 594 miliar, diikuti oleh PT. Vale Indonesia Rp 494 miliar, Maccon Generasi Mandiri Rp 225 miliar, PT. Angkasa Pura I Rp 181 miliar, dan PT. Masmindo Dwi Era Rp 136 miliar.
Dengan tren peningkatan yang terlihat sepanjang Semester I, DPMPTSP Sulsel optimistis bahwa target investasi tahun 2024 dapat tercapai.
“Kami yakin, dengan kerja keras dan dukungan semua pihak, target ini bukanlah sesuatu yang mustahil,” pungkas Arafah. (*)
Komentar