Jakarta, Trotoar.id — Menjelang pelantikannya sebagai Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto mulai mengundang sejumlah tokoh dari berbagai sektor ke kediamannya di Kertanegara, Jakarta Selatan.
Para tokoh tersebut, yang terdiri dari elit partai politik, profesional, tokoh agama, serta pimpinan ormas, diundang untuk membahas kemungkinan keterlibatan mereka dalam kabinet baru yang akan dibentuk.
Pemanggilan ini dilakukan hanya beberapa hari sebelum pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden periode 2024-2029 pada 20 Oktober mendatang.
Baca Juga :
Dalam prosesnya, Prabowo menekankan bahwa pemilihan para calon menteri tidak terjadi secara tiba-tiba, melainkan melalui observasi mendalam dan diskusi yang telah dilakukan sebelumnya.
“Sebelum memanggil mereka ke sini, kami sudah mengadakan sejumlah diskusi. Ini hanya untuk mengonfirmasi kesediaan mereka dalam mendukung saya di bidang yang akan diberikan,” ungkap Prabowo saat diwawancarai.
Prabowo menegaskan bahwa setiap kandidat yang dipanggil harus mampu mendukung visi besar pemerintahannya dalam lima tahun ke depan.
Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa kabinet yang dibentuk nantinya benar-benar solid dan mampu menjawab tantangan pemerintahan baru.
Beberapa nama yang telah dipanggil Prabowo termasuk figur yang sudah tidak asing lagi di ranah pemerintahan, beberapa di antaranya bahkan pernah menjadi bagian dari kabinet Joko Widodo.
Misalnya, Prasetio Hadi dan Sugiono dari Partai Gerindra, serta Zulkifli Hasan dari PAN, yang menjadi nama-nama penting dalam daftar calon menteri Prabowo.
Selain dari kalangan politisi, Prabowo juga mengundang tokoh-tokoh profesional seperti Prof Yassierli dan Satrio Brodjonegoro, yang diharapkan mampu memberikan kontribusi teknokratik dalam pemerintahan.
Amran Sulaiman, mantan Menteri Pertanian, serta Nasaruddin Umar, Imam Besar Masjid Istiqlal, juga disebut sebagai kandidat yang akan memperkuat posisi-posisi strategis dalam kabinet baru ini.
Tidak ketinggalan, mantan menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Keuangan Sri Mulyani juga dikabarkan akan mempertahankan peran penting mereka dalam kabinet yang dipimpin Prabowo.
Keduanya dinilai memiliki rekam jejak yang kuat dalam menjaga stabilitas ekonomi dan kinerja sektor strategis selama pemerintahan sebelumnya.
Sufmi Dasco Ahmad, Ketua DPP Harian Partai Gerindra, mengonfirmasi bahwa pemanggilan para calon menteri ini akan berlangsung secara bertahap dalam beberapa hari ke depan.
Menurutnya, pemilihan ini dilakukan dengan hati-hati untuk memastikan setiap posisi di kabinet diisi oleh individu yang memiliki kompetensi tinggi dan visi yang sejalan dengan pemerintahan Prabowo-Gibran.
“Ini adalah bagian dari konsolidasi penting, sehingga setelah pelantikan, pemerintah bisa langsung bekerja tanpa hambatan,” ujar Dasco.
Ia juga menambahkan bahwa Prabowo berkomitmen untuk membentuk kabinet yang inklusif, mencakup berbagai latar belakang, guna mengakomodasi kepentingan masyarakat yang beragam.
Dengan pelantikan yang semakin dekat, masyarakat Indonesia menantikan susunan lengkap kabinet baru ini.
Pemerintahan yang akan datang diharapkan dapat membawa perubahan signifikan dalam berbagai sektor, mulai dari ekonomi, pendidikan, hingga politik luar negeri.
Banyak yang berharap kabinet Prabowo mampu memberikan solusi konkret terhadap berbagai tantangan yang dihadapi bangsa.
Saat ini, proses seleksi dan pemanggilan terus berlangsung, sementara pelantikan Presiden dan Wakil Presiden dijadwalkan pada 20 Oktober 2024 dalam sidang paripurna MPR.
Komentar