Makassar. Trotoar.id – Komisi E DPRD Provinsi Sulawesi Selatan mengadakan rapat kerja di Gedung DPRD Sulsel pada Senin (23/12/2024).
Agenda utama rapat ini adalah mengevaluasi kinerja RSUD selama triwulan III Tahun 2024 dan membahas strategi penanganan stunting di Sulawesi Selatan.
Rapat dipimpin oleh Sekretaris Komisi E, Dr. Fadli Ananda, dan dihadiri Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, Dr. dr. Ishag Iskandar, sejumlah direktur RSUD, serta kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) terkait.
Baca Juga :
Dalam pembahasannya, Dr. Fadli menekankan pentingnya sinergi antara DPRD dan Dinas Kesehatan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, terutama di RSUD yang telah memperoleh akreditasi paripurna.
Ia juga mendorong rumah sakit dengan status Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) untuk mengoptimalkan pendapatan guna meningkatkan kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sulawesi Selatan.
Selain evaluasi kinerja RSUD, rapat juga fokus pada upaya penanganan stunting yang memerlukan pendekatan lintas sektor.
Komisi E meminta kolaborasi antara Dinas Kesehatan, Dinas Pemberdayaan Perempuan, dan Dinas Pendidikan untuk memperkuat program pencegahan stunting.
“Pencegahan stunting harus dimulai dari pemenuhan gizi pada 1.000 hari pertama kehidupan anak. Edukasi masyarakat harus terus ditingkatkan melalui media sosial dan platform komunikasi lainnya agar pesan ini dapat tersampaikan secara luas,” ujar Dr. Fadli Ananda.
Komisi E juga menyampaikan beberapa rekomendasi strategis, termasuk peningkatan alokasi anggaran untuk program kesehatan preventif dan optimalisasi layanan RSUD, khususnya bagi masyarakat di wilayah terpencil.
Dengan rapat ini, Komisi E DPRD Sulsel menegaskan komitmennya untuk terus mengawal kebijakan kesehatan demi menekan angka stunting dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di Sulawesi Selatan.
Rekomendasi yang dihasilkan akan menjadi dasar perencanaan program kesehatan pada tahun mendatang.
Komentar