Makassar, Trotoar.id – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sulawesi Selatan, Dr. Jufri Rahman, memimpin rapat koordinasi terkait investasi pengembangan sapi perah di Ruang Rapat Pimpinan Kantor Gubernur Sulsel, Rabu, 22 Januari 2025.
Rapat ini merupakan tindak lanjut dari arahan Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel, Prof. Fadjry Djufry, untuk mendukung program strategis Presiden RI, Prabowo Subianto.
Rapat tersebut menjadi kelanjutan dari pertemuan sebelumnya yang digelar oleh Kementerian Pertanian pada Senin, 20 Januari 2025.
Baca Juga :
Fokus utama adalah menyelesaikan perbedaan data dan isu terkait penyediaan lahan yang akan digunakan untuk proyek pengembangan peternakan sapi perah di Sulsel.
“Rapat ini adalah tindak lanjut dari diskusi di Kementerian Pertanian. Ada perbedaan data antara pusat dan Sulsel mengenai lahan yang tersedia, sehingga kita kumpulkan semua pemangku kepentingan di daerah agar dapat menyelesaikan masalah ini secara komprehensif,” ujar Jufri Rahman.
Ia menegaskan pentingnya penyelarasan data dan koordinasi lintas sektor untuk memastikan kelancaran proyek tersebut.
Berdasarkan hasil survei, wilayah yang dianggap memenuhi kriteria untuk pengembangan peternakan berada di Kabupaten Wajo dan Sidrap.
Total lahan yang dibutuhkan mencapai 18.000 hektare, dengan lokasi ini dinilai telah memenuhi seluruh persyaratan.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Agung Suganda, yang turut hadir dalam rapat, mengungkapkan bahwa salah satu investor asing, PT True Happiness dari Vietnam, telah menunjukkan minat untuk berinvestasi dalam proyek ini.
Investasi ini diharapkan dapat meningkatkan produksi daging sapi dan susu, yang sekaligus mendukung program unggulan pemerintah berupa makan bergizi dan minum susu gratis untuk masyarakat.
“Peningkatan produksi lokal akan melibatkan kolaborasi dengan pelaku usaha dalam dan luar negeri. Oleh karena itu, ketersediaan lahan yang memadai menjadi syarat utama untuk mendukung investasi dan meningkatkan kapasitas produksi nasional,” jelas Agung Suganda.
Ia menambahkan bahwa investasi ini juga berperan penting dalam mendorong hilirisasi sektor peternakan di Sulsel, sekaligus membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat setempat.
Program ini tidak hanya berfokus pada peningkatan produksi daging dan susu, tetapi juga diharapkan dapat menciptakan efek berganda bagi perekonomian daerah, termasuk pembukaan lapangan kerja baru dan pengembangan infrastruktur peternakan.
“Kami bertugas memastikan investasi asing dapat berjalan dengan lancar dan memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional, khususnya di Sulawesi Selatan,” tegas Agung Suganda.
Hasil dari rapat koordinasi ini akan dilaporkan kepada Pj Gubernur Sulsel, Prof. Fadjry Djufry, sebagai bagian dari langkah strategis menuju percepatan pelaksanaan program prioritas di sektor peternakan.
Komentar