MAKASSAR, TROTOAR.ID – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) menggandeng Privy, perusahaan penyedia layanan autentikasi dokumen digital, untuk memperkenalkan ijazah digital bagi perguruan tinggi di Sulsel.
Sosialisasi ini digelar di Ruang Rapat Pimpinan Kantor Gubernur Sulsel, Senin, 17 Februari 2025, dengan dihadiri berbagai pemangku kepentingan.
Acara ini dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Sulsel, Andi Iqbal Najamuddin, yang mewakili Pj Gubernur Sulsel, Prof. Fadjry Djufry, serta para pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), rektor, dan pimpinan perguruan tinggi negeri dan swasta se-Sulsel.
Baca Juga :
CEO Privy, Marshall Pribadi, menekankan bahwa implementasi ijazah digital merupakan langkah penting dalam mencegah pemalsuan dokumen akademik dan meningkatkan efisiensi administrasi pendidikan.
“Suatu kebahagiaan bagi kami dapat berbagi informasi tentang autentikasi dokumen digital. Privy telah tersertifikasi oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan dipercaya di berbagai sektor, termasuk perbankan,” ujar Marshall.
Saat ini, Privy telah memiliki lebih dari 57 juta pengguna individu dan 4.500 entitas bisnis di Indonesia, termasuk hampir semua perbankan nasional yang telah menggunakan tanda tangan digital dari Privy.
Pemprov Sulsel mendukung penuh penerapan ijazah digital sebagai bagian dari transformasi sistem pendidikan.
Kepala Dinas Pendidikan Sulsel, Andi Iqbal Najamuddin, menyampaikan bahwa digitalisasi ijazah perlu segera diakselerasi.
“Kita harus mendorong penggunaan ijazah elektronik agar lebih masif. Ini bukan hanya soal efisiensi, tetapi juga keamanan dan keabsahan dokumen akademik,” ungkapnya.
Dalam sesi presentasi, tim Privy menjelaskan bahwa penerapan Tanda Tangan Elektronik (TTE) tersertifikasi sesuai dengan Permendikbudristek Nomor 50 Tahun 2024 akan memberikan berbagai keuntungan, antara lain:
Keamanan Tinggi – Mencegah pemalsuan dokumen dengan autentikasi digital yang sah secara hukum.
Efisiensi Administrasi – Mengurangi proses manual dalam pengelolaan dokumen akademik.
Dukungan Transformasi Digital – Sejalan dengan visi digitalisasi sistem pendidikan nasional.
Ramah Lingkungan – Mengurangi penggunaan kertas dan biaya operasional.
Dengan sosialisasi ini, diharapkan seluruh perguruan tinggi di Sulsel dapat segera mengadopsi sistem ijazah digital, sehingga dokumen akademik menjadi lebih aman, efektif, dan modern sesuai tuntutan zaman.
Komentar