Gubernur SUlawesi Selatan Mendampingi Kepala Badan narkotika NAsional (BNN) Komisaris Jendral Polisi Budi Waseso, saat menghadiri Forum Konsepsi Pemuda Melawan Narkoba, di Lapangan Karebosi Makassar, Senin (2/10).
Trotoar.id, Makssar — Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Budi Waseso (Buwas) menyebutkan saat ini ditemukan 800 jenis narkotika baru di seluruh dunia. Sedangkan di Indonesia ada 68 jenis yang beredar.
Buwas mengungkapkan seperti yang dilaporkan otoritas China, sepanjang 2016, narkotika jenis sabu yang masuk di Indonesia dari negeri tirai bambu tersebut sebanyak 250 ton. Ada 11 negara yang menyuplai narkoba dan dikendalikan oleh 75 jaringan internasional di Indonesia.
“Ada 11 negara yang suplai narkoba, data ini valid, ini juga dikendalikan oleh 75 jaringan di Indonesia,” katanya.
Hal ini diungkapkan Buwas pada Forum Konsepsi Pemuda Melawan Narkoba di Lapangan Karebosi Makassar, Senin (2/10).
“Saya juga tidak percaya. Masa sebanyak itu 250 ton dimasukkan di Indonesia. Itu yang tercatat oleh mereka, saya langsung lemes pak,” sebut Buwas.
Dia kemudian memaparkan BNN terakhir memusnakan narkoba hasil sitaan sebanyak 3,4 ton pada 9 November 2016.
Buwas menghitung dengan sederhana, data dari Universitas Indonesia, sebanyak 250 ton narkotika yang masuk ke Indonesia digunakan sekitar 6,4 juta orang. Artinya, minimal dalam satu minggu dibutuhkan enam ton sabu.
Buwas juga menguraikan bahwa narkoba masuk ke Indonesia sebagai salah satu bentuk untuk menghancurkan generasi Indonesia.
“Ini seperti perang candu di China dulu dimana dengan mudah dikuasai Inggris. Saya semakin mendalami masalah narkoba bukan semakin senang tetapi semakin sedih,” ungkapnya.
Buwas menyebutkan salah satu yang bisa diterapkan dalam memberantas dan mencegah peredaran narkotika adalah program yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Makassar dan Pemprov Sulsel.
Sebelumnya, SYL menjelaskan terkait program pemberantasan dan pencegahan narkotika dan obat terlarang di Sulsel yakni menghadirkan BNN di setiap kabupaten/kota. Juga menutup apotik yang menyalurkan atau teridentifikasi menyediakan obat daftar g, serta progaram UKS khusus pencegahan penyalahgunaan narkoba. (*)
Komentar