Trotoar.id, Wajo — Bakal Calon Wakil Gubernur Sulsel, Aziz Qahhar Mudzakkar, menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Ar-rahma, Kecamatan Sajoanging, Kabupaten Wajo, Selasa, 5 Desember. Keberadaan Aziz yang didaulat sebagai pembicara disambut meriah oleh masyarakat dan aparatur pemerintahan setempat.
Tampak hadir Camat Sajoanging dan lurah setempat. Tidak ketinggalan puluhan tokoh agama dan tokoh masyarakat beserta rombongan ibu-ibu majelis taklim. Mereka sangat antusias dalam menyimak berbagai pesan-pesan keagamaan yang disampaikan anggota DPD RI tiga periode tersebut.
Baca Juga :
Dalam tausyiah itu, Aziz secara gamblang memaparkan keutamaan dan kekuaaan menjalin tali silahturahmi. Peringatan maulid, kata dia, merupakan momentum yang sangat baik untuk memperat hubungan antar-sesama Muslim.
“Dari perayaan ini (maulid), kita mesti mengambil hikmah kekuatan silaturahim (silaturahmi). Kita sudah meluangkan waktu turut hadir dalam majelis ini merupakan bukti kepedulian terhadap sesama Muslim. Terlebih lagi untuk baginda Rasulullah SAW,” ucap Aziz.
Menurut Aziz, jika tali silaturahmi terus dijaga, maka banyak bonus yang menanti. Di antaranya yakni bonus umur dan rezeki yang berlimpah. “Jadi kalau mau lapang rezeki dan panjang umur, silahkan perbanyak silaturahim,” seru pasangan Nurdin Halid (NH) ini.
Dalam kesempatan tersebut, Aziz juga mengingatkan agar umat Muslim untuk senantiasa berpedoman pada sikap Rasulullah SAW. Termasuk dalam hal kepemimpinan. Gaya kepemimpinan terbaik, sambung dia, telah diajarkan Rasulullah SAW.
Salah seorang tokoh agama di Kecamatan Sajoanging, Andi Panguriseng, mengungkapkan sosok Aziz sangat populer di daerahnya. Warga Sajoanging disebutnya senantiasa memilih Aziz pada sejumlah pelaksanaan pilkada. Pihaknya percaya dengan integritas dan ketokohan Aziz dalam menghadirkan pemerintahan yang bisa mensejahterakan masyarakat.
“Masyarakat sudah cerdas. Masyarakat bisa menilai bahwa sosok yang mampu menjadi panutan, semuanya ada pada diri Aziz Qahhar,” puji Panguriseng.
Keteladanan dan gaya kepemimpinan merakyat diperlihatkan Aziz dalam keseharian. Seusai memberikan tausyiah, putra Qahhar Mudzakkar itu menyambangi Pasar Baru untuk bersilaturahmi. Ia berdiskusi dengan sejumlah warga tanpa memandang latar-belakang umur dan profesi. (***)
Komentar