Trotoar.id, Makassar — Jelang pendaftaran bakal calon Gubernur dan wakil Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) pada January 2018 manuver politik para pasangan calon terus dilakukan termasuk “begal” Partai Politik yang marak dilakukan.
Bahkan manuver politik Agus Arifin Nu’mang yang mengancam menarik dukungan Partai Gerindra membuat keikut sertaan Nurdin Abdullah-Sudirman Sulaiman menjadi kontestan dalam pemilihan Gubernur 2018 mendatang berada di ujung tanduk.
Baca Juga :
Pengamat politik Universitas Islam Negeri Alauddin menilai manuver politik AAN merebut kembali partai Gerindra dari tangan NA-SS, sah-sah saja, dan apa bila benar Gerindra meninggalkan NA-SS dipilgub Sulsel maka ini akan membahayakan posisi NA-SS sebagai kontestan.
“Manuver AAN untuk merebut kembali Gerindra dari Tangan NA-SS sah-sah saja, dan apa bila itu benar maka jelas posisi NA-SS terancam,”Kata Firdaus Muhammad.
Namun menurut Firdaus dinamika politik yang terjadi jelang pendaftaran bakal calon Gubernur cukup dinamis, Bahkan bila benar Gerindra meninggalkan NA-SS maka, Gerindra tidak akan beranjak dengan sendirinya, akan tetapi PKS sebagai partai Koalisi Nasional bisa saja mengikuti langkah Getindra meninggalkan kandidat yang memiliki tagline sang Prof.
Diketahui Getindra dengan 11 kursi dan PKS 6 kursi, bahkan kekuatan koalisi Gerindra-PKS memenuhi Syarat usungan pasangan calon Gubernur dan wakil Gubernur Sulsel yakni 17 kursi atau 20 persen perolehan suara pada pemilu 2014 lalu. (ris)
Komentar