Trotoar.id, Makassar — NH-Aziz Janji Tak Beri Ruang Praktik KKN, Ini Buktinya…Makassar — Masyarakat di seluruh dunia bersiap memperingati Hari Anti Korupsi Internasional, Sabtu, 9 Desember. Dari waktu ke waktu, perang terhadap korupsi terus digaungkan demi menghadirkan kehidupan yang lebih baik. Tidak terkecuali di Sulsel, hari anti-korupsi juga diperingati dan menjadi momentum untuk berbenah demi menghadirkan pemerintahan yang bersih dan berintegritas.
Juru bicara pasangan Nurdin Halid-Aziz Qahhar Mudzakkar (NH-Aziz), Muhammad Natsir, menyatakan komitmen menghadirkan pemerintahan bersih dan berintegritas merupakan harapan seluruh masyarakat Sulsel. Dan, hal tersebut sejalan dengan visi-misi NH-Aziz. Karenanya, pasangan nasionalis-religius itu membuat kontrak politik, yang berisi ikrar tidak melakukan korupsi, kolusi dan nepotisme alias KKN.
Baca Juga :
Menurut Natsir, dari sederet bakal calon peserta Pilgub Sulsel 2018, hanya NH-Aziz yang berani membuat kontrak politik kepada masyarakat. Itu berarti pasangan ini paling serius membenahi Sulsel, termasuk memerangi praktik KKN. “Kontrak politik saat deklarasi di Lapangan Karebosi menjadi bukti NH-Aziz paling komitmen memerangi korupsi. Pasangan ini bahkan siap mundur bila melanggarnya,” kata dia, Jumat, 8 Desember.
Dalam deklarasi pada 17 November lalu, NH-Aziz diketahui membuat empat kontrak politik bagi masyarakat Sulsel. Rinciannya yakni (1) siap menjalankan program pro-kampung; (2) garansi menghadirkan pemerintahan dengan sistem birokrasi yang efektif; (3) garansi tidak melibatkan keluarga dalam menjalankan roda pemerintahan dan (4) ikrar tidak melakukan KKN yang menguntungkan keluarga atau kelompok.
Natsir menjelaskan kontrak politik tersebut merupakan jaminan bagi masyarakat Sulsel bahwa NH-Aziz memiliki niat tulus membangun Sulsel Baru. Toh, sedari awal kedua tokoh nasional itu selalu menyampaikan, keputusan bertarung pada kontestasi politik lima tahunan, bukanlah untuk kekuasaan apalagi harta. “NH-Aziz maju dilandasi keinginan mewujudkan Sulsel yang lebih sejahtera,” tuturnya.
“Banyak orang yang tidak tahu bahwa NH ikut bertarung pada Pilgub Sulsel itu murni untuk memenuhi janjinya kepada Allah SWT. Saat terpuruk, beliau pernah berjanji kelak akan pulang kampung untuk membangun Sulsel. Ditambah lagi ia juga menyampaikan janji ke masyarakat Sulsel. Komitmen itu sudah ditunjukkannya dengan melepas peluang menjadi Ketua Umum Golkar.”
“Kalau hanya mau cari kekuasaan dan kekayaan, NH pastinya memilih meneruskan kiprahnya di pentas nasional. Tapi nyatanya beliau malah memilih ‘turun kasta’ demi memenuhi janji. Itulah NH, sosok yang sangat berkomitmen dan pantang lari dari tanggung jawab,” sambung Natsir yang juga politikus Golkar.
Disinggung soal isu kasus korupsi yang kerap dijadikan bahan kampanye hitam menyerang NH, Natsir menuturkan masyarakat sudah cerdas dalam mengelola informasi. Dikatakan dia, NH tidak pernah membantah telah menjalani proses hukum terkait perkara korupsi. Namun, Ketua Harian DPP Golkar itu juga telah menjelaskan bahwa dirinya hanyalah korban atas kepentingan politik dan bisnis kala itu. (*)
Komentar