TROTOAR.ID, MAKASSAR — Bakal calon Gubernur Sulsel, Nurdin Halid memuji tingginya pertumbuhan ekonomi Sulsel di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional.
Pertumbuhan ekonomi Sulsel mencapai angka 7,4 persen dari rata-rata nasional pada kisaran 5 persen. Akan tetapi, NH menyebut, pertumbuhan tersebut hanya ditopang utama dari tiga daerah.
Baca Juga :
Ketua Dewan Koperasi Indonesia ini menerangkan, terjadinya ketimpangan pertumbuhan ekonomi yang tak merata di Sulsel. Hal tersebut disebabkan data menunjukkan jika penopang utama pertumbuhan berasal dari Kota Makassar, Kabupaten Luwu Timur, dan Kabupaten Bone.
“Makassar di sini banyak industri, hotel, restoran. Lutim, di sana ada nikel yg sejak dlu adanya. Bone karena adalah jalur perekonomian Sulsel menuju Sultra sehingga ekonominya jg tumbuh. Jadi, hanya ada satu kota dan dua kabupaten yang menciptakan pertumbuhan,” ujarnya di Jalan Pongtiku, Makassar, Sabtu (6/1).
Akibatnya, kata NH, rakyat Sulsel belum sepenuhnya menikmati hasil pembangunan yang dilakukan pemerintah. “Masih banyak rakyat kita tidak pernah menikmati jalan aspal, pendidikan gratis. Petani kita belum merasakan nikmatnya pembangunan karena masih mengandalkan tadah hujan sementara sekarang era irigasi,” jelasnya.
Ia kembali menegaskan, hal itulah yang mendasari dirinya berpaket dengan Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar dalam pertarungan pilgub. Keduanya berniat pulang kampung untuk mengabdi demi Sulsel Baru yang lebih sejahtera dan mengentaskan ketimpangan pembangunan.
“Terjadi ketimpangan yang luar biasa. Kaya semakin kaya, miskin semakin mkskin. Itu yang menbuat saya dan Ustad Aziz menjadi pemimpin politk untukk menggerakkan pembangunan di kampung. Kalau tidak bisa ciptakan pemerataan, kami siap letakkan jabatan,” tandasnya.
Pasangan NH-Aziz semakin mantap maju pada bursa Pilgub Sulsel. Keduanya akan melakukan pendaftaran ke KPU Sulsel, Senin (8/1) mendatang. Paket nasionalis-religius ini maju pada Pilgub melalui jalur partai dengan diusung oleh Partai Golkar, Nasdem, PKPI, Hanura, PKB serta didukung oleh PPP kubu Djan Faridz. (****)
Komentar