TROTOAR.id—Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Supriansa, SH.,MH dan Andi Rio Idris Padjalangi, SH,Mkn mengawali resesnya di Sulawesi Selatan dengan jalan silaturahmi bersama Kapolda Sulawesi Selatan, Irjen Merdisyam, M.Si dan jajaran Direktur Polda Sulsel.
Supriansa dan Andi Rio tiba di Mapolda Sulsel secara bersamaan, Selasa 23 Februari 2021. Keduanya dijemput langsung oleh Irjen Merdi. Sebelum ke ruangan, Supriansa mengapresiasi Kapolda atas perubahan yang nampak pada pintu masuk Mapolda.
“Sambutan kalimat-kalimat ini sangat bagus pak Kapolda. Humanis dan mencerminkan kedekatan pada masyarakat,” kata Supriansa sambil melihat maskot Polri yang terpajang pada pintu masuk Mapolda.
Baca Juga :
Ada juga motto bertuliskan “Transpormasi Menuju Diri Yang Presisi. Menurut Kapolda, diksi itu diharapkan menjadi gambaran untuk warga. “Itu memberikan gambaran pada masyarakat tentang kepolisian saat ini,” balas Merdi pada Supriansa dan Andi Rio.
Kedatangan dua politisi senior partai Golkar ini merupakan silaturahmi mengawali resesnya di Sulawesi Selatan.
“Intinya silaturahmi dalam rangka memulai reses,” kata politisi senior dari fraksi partai Golkar yang akrab disapa Andi Rio ini, Selasa, (23/02).
Selanjutnya reses tersebut akan dilakukan ke Polres-polres di Sulsel. “Ini adalah awal reses sebelum ke Bone, dan Dapil II lainnya,” ujarnya.
Kepada Merdi, Andi Rio menyampaikan bahwa silaturahmi ini sebagai mitra kerja antara komisi III dengan Kepolisian.
Bahkan, Putra asal Bone ini mengakui sekaligus mengapresiasi langkah Kapolri terhadap pemeriksaan tes urine kepada jajarannya.
“Saya mengapresiasi langkah Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo yang menginstruksikan jajarannya untuk melakukan tes urine pasca-kejadian anggota Polri terlibat penyalahgunaan narkoba. Terutama kasus Kapolsek Astana Anyar dan beberapa anggotanya yang terlibat narkoba yang seakan mencoreng serta menampar nama baik korps Kepolisian,” tuturnya.
Dia pun menilai kebijakan Kapolri tersebut patut dicontoh karena Kepolisian merupakan aparat negara yang terdepan dalam perang terhadap narkoba.
Menurutnya, instruksi dari Kapolri tersebut benar-benar dipahami dan ditindaklanjuti pada tingkat operasional yaitu dengan memberi sanksi terhadap anggotanya yang terindikasi menggunakan narkoba setelah dilakukan tes urine.
Sementara penanganan narkoba di Sulawesi Selatan semakin memprihatinkan, kata dia, hall ini terlihat dari grafik kenaikan jumlah pemakai dan warga yang ditahan telah mencapai 80 persen di tahanan kepolisian.
Ia berharap Kapolda Sulawesi Selatan senantiasa melakukan deteksi dini terhadap anggota yang terindikasi terlibat penyalahgunaan narkoba.
Selain itu, ia meminta juga Kapolda melakukan razia narkoba di tempat-tempat yang diduga terjadi peredaran narkoba melibatkan anggota Polri. Dan, memperkuat pengawasan internal dan koordinasi dengan fungsi reserse narkoba, BNN pusat dan daerah.
“Para atasan juga diminta untuk selalu mengingatkan jajarannya tentang dampak negatif penyalahgunaan narkoba dan sanksi bagi yang melanggar. Yaitu berupa pemecatan dan pemidanaan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku,” harapnya.
Andi Rio, memberikan atensi khusus kepada Kapolda Sulsel beserta jajaran untuk tidak terlibat dalam penyalahgunaan narkoba.
“Narkoba ini adalah musuh bersama. Merusak generasi bangsa. Dan apabila ada oknum anggota yang terlibat, harus tegas disikapi, jajaran kepolisian harus serius dan tegas menegakkan keadilan,” tutupnya.
Komentar