Dipanggil Polres, Kodim dan IDI Gegara Pernyataannya soal COVID, dr Adiany Adil: Tidak Ada yang Bantah Pernyataan Saya

Awal Nur
Awal Nur

Jumat, 03 September 2021 14:32

Pernyataan dokter Adiany Adil diambil dari akun Facebooknya // tangkapan layar. (trotoar.id)
Pernyataan dokter Adiany Adil diambil dari akun Facebooknya // tangkapan layar. (trotoar.id)

MAKASSAR – Menyoal pernyataan dokter Adiany Adil yang menyebut kalau pasien Covid-19 itu tidak ada, tampaknya berbuntut panjang.

Pasalnya sudah kurang lebih 2 tahun dunia dihantui dengan serangan Covid-19 lalu dokter satu ini menyebut hal tersebut tidak ada. Bagaimana mungkin?

Karena pernyataannya itu, dokter tersebut sudah dipanggil oleh Polres, Kodim dan IDI Kabupaten Enrekang untuk melakukan klarifikasi.

Tetapi, kata dokter Adiany Adil bahwa pernyataannya tidak ada yang membantahnya.

“Tidak ada yang bantah pernyataan saya,” terangnya.

Lebih tegas lagi, dokter Adiany Adil menuturkan bahwa dalam kesehatan sangat tidak boleh dilakukan praktik apabila belum ada teorinya.

Dan apabila melakukan praktik tanpa teori, “(Maka) namanya malpraktik,” tuturnya. 

Diberitakan sebelumnya, seperti yang baru-baru ini heboh di Kabupaten Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan, di mana ada seorang dokter bernama Adiany Adil yang menyebut bahwa pasien COVID itu sebetulnya tidak ada.

Dokter yang berstatus Aparatur Sipil Negara di Kabupaten Enrekang, itu telah mengeluarkan pernyataan dan diposting di media sosialnya, pada Rabu 25 Agustus 2021.

Ia bahkan menyebut kalau belum ada teori yang menyatakan  bahwa COVID-19 adalah diagnosis.

“Sejak dahulu hingga detik ini para dokter termasuk saya tidak pernah tegakkan diagnosis Covid-19,” bebernya dikutip dari SuaraSulsel id, Jumat (3/9).

“Bahwa dalam teori dan praktek kedokteran. tidak pernah ada diagnosis Covid-19. Dan olehnya itu, pasien Covid-19 itu tidak pernah ada,” kata Adiany Adil.

Meski begitu, kata Adiany Adil, dirinya juga tetap percaya bahwa memang ada virus. 

Karenanya, lanjut dia, virus sudah ada sejak dahulu kala dan menjadi teman manusia. 

Bahkan keberadaan virus memberi manfaat bagi manusia. Mengurangi kolonisasi bakteri.

“Kita terburu-buru menyebut virus corona penyakit. Padahal belum ada rujukannya,” tegasnya. Adiany Adil.

Dia mengaku, karena banyak dokter yang mendiagnosa Covid-19. 

Sehingga diagnosa yang umum dilakukan seperti ISPA ditinggalkan. (Alam)

 Komentar

Berita Terbaru
Metro28 Maret 2024 00:02
Pj Ketua DWP Kota Makassar Fadliah Firman Dampingi Menteri PPPA Kunjungi Kelompok Wanita Nelayan Fatimah Az-Zahra
Pj Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kota Makassar, Fadliah Firman, didampingi oleh sejumlah pengurusnya, turut serta dalam kunjungan Menteri Pember...
News27 Maret 2024 23:55
Di Depan Menteri PPPA, PJ Sekda Ungkap Program Longwis dan Jagai Anakta sebagai Upaya Keterlibatan Perempuan
PJ Sekda Kota Makassar, Firman Hamid Pagarra, menyambut kunjungan kerja Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI, I Gusti Ayu Bi...
News27 Maret 2024 23:48
Yeni Rahman Ajak Warga Makassar Untuk Dalami Al-Qur’an di Bulan Suci Ramadhan
Yeni Rahman, Anggota DPRD Kota Makassar, mengajak warga Kota Makassar untuk lebih mendalami Al-Qur'an, terutama dalam bulan suci Ramadan....
News27 Maret 2024 23:37
Masyarakat Biringbulu Bangga Terhadap Pembangunan Pos Pelayanan Publik
Pos Pelayanan Publik (PPP) yang dibangun Pemerintah Kabuaten Gowa dibawah kepemimpinan Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan dan Wakil Bupati Gowa, Abdul...