Makassar, Trotoar.id – Pengacara Tadjuddin Rahman merasa kaget ketika mengetahui namanya dicatut dalam Tim Pemenangan pasangan calon Gubernur Sulawesi Selatan, Moh Ramdhan Pomanto-Azhar Arsyad (DiA), tanpa sepengetahuannya.
Tadjuddin dengan tegas menyatakan bahwa ia tidak pernah memberikan persetujuan untuk bergabung dengan tim tersebut.
“Saya sama sekali tidak tahu, dan tidak pernah memberikan persetujuan untuk bergabung dengan Tim Pemenangan DiA,” ujar Tadjuddin saat dikonfirmasi pada Rabu (2/10/2024).
Baca Juga :
Tadjuddin menjelaskan bahwa dirinya memang sempat dihubungi oleh seseorang dari Tim DiA, tetapi ia tidak pernah memberikan persetujuan karena statusnya sebagai kader Partai NasDem.
Partai NasDem sendiri diketahui mengusung pasangan Andi Sudirman-Fatmawati Rusdi (Andalan Hati) dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulsel 2024.
Sebagai kader NasDem, Tadjuddin menegaskan bahwa setiap keputusan yang diambil harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan Ketua DPW NasDem Sulsel.
Ia juga menambahkan bahwa dirinya tidak pernah berbicara langsung dengan Danny Pomanto, calon Gubernur yang diusung Tim DiA.
“Saya belum pernah berbicara secara langsung dengan Pak Danny Pomanto. Ketika dihubungi oleh salah satu anggota timnya, saya jelas mengatakan harus berkonsultasi dulu dengan ketua partai saya, karena saya merupakan kader NasDem,” tegasnya.
Tadjuddin memastikan bahwa pencatutan namanya sebagai anggota Tim Pemenangan DiA adalah informasi yang tidak benar.
Dia menegaskan bahwa dirinya justru telah bergabung dengan Tim Pemenangan Andalan Hati, yang resmi diusung oleh NasDem.
“Saya sudah berkomunikasi langsung dengan Pak Andi Sudirman dan Pak Anzhari terkait masuknya saya dalam Tim Pemenangan Andalan Hati, jadi tidak benar kalau saya masuk di Tim DiA,” ungkap Tadjuddin.
Kasus ini mencuat setelah Tim Pemenangan DiA merilis daftar nama anggota tim pada awal Oktober 2024.
Dari sekian banyak nama yang dicantumkan, salah satunya adalah Tadjuddin Rahman, yang disebut-sebut sebagai anggota Direktorat Hukum Tim DiA.
Selain Tadjuddin Rahman, beberapa nama lain yang tercantum dalam Direktorat Hukum Tim DiA antara lain Irwan Muin, Yusuf Gunco, dan Muhtar Djuma.
Namun, Tadjuddin menegaskan kembali bahwa pencatutan namanya tidak sesuai dengan kenyataan.
Dengan pernyataan ini, Tadjuddin berharap semua pihak bisa memahami posisinya dan menegaskan bahwa keterlibatan dalam Tim Pemenangan Andalan Hati adalah keputusan yang sudah dibicarakan dan dikonsultasikan secara resmi.
Komentar