Jeneponto, Trotoar.id– Di pekan keempat masa kampanye, calon Gubernur Sulawesi Selatan nomor urut 1, Moh. Ramdhan “Danny” Pomanto, menyapa masyarakat Desa Beroangin, Kecamatan Bangkala Barat, Kabupaten Jeneponto, pada Selasa (22/10/2024).
Kehadiran Danny Pomanto menjadi momen bersejarah bagi warga setempat, karena selama puluhan tahun, desa ini belum pernah disambangi oleh calon pemimpin daerah.
Antusiasme warga Desa Beroangin terlihat jelas saat Danny tiba di desa mereka. Warga merasa bahwa desa mereka, yang selama ini seolah terabaikan, akhirnya mendapat perhatian dari seorang calon gubernur.
Baca Juga :
“Ini pertama kalinya dalam 30 tahun ada calon gubernur yang datang ke desa kami. Ini benar-benar sesuatu yang bersejarah,” ungkap Daeng Rani, tokoh masyarakat setempat.
Dalam pertemuan tersebut, warga memanfaatkan kesempatan untuk menyampaikan keluhan mereka.
Salah satu masalah utama yang disuarakan adalah minimnya akses terhadap bantuan pupuk dan sulitnya mendapatkan air, meskipun desa dikelilingi oleh pegunungan.
“Pupuk sangat sulit didapatkan di sini. Seolah desa kami tidak diperhatikan, padahal potensi kami besar. Selain itu, masalah air juga serius, meskipun kami berada di daerah pegunungan,” keluh warga.
Merespons keluhan tersebut, Danny menawarkan solusi pembangunan sistem drainase modern menggunakan pipa karet, yang menurutnya mampu mengatasi masalah air dengan lebih efisien.
Sistem ini, kata Danny, akan mengurangi penguapan, mencegah endapan sedimen, dan meminimalkan pemborosan air.
“Pemilihan ini sangat penting untuk menentukan masa depan kita. Pilih pemimpin yang bisa memberikan solusi, bukan hanya janji. Seperti halnya solusi drainase yang saya tawarkan ini,” kata Danny.
Tak hanya itu, Danny juga menyinggung masalah pupuk yang menjadi persoalan besar bagi 90 persen petani di desa tersebut.
Dalam visi misinya, Danny sudah memprioritaskan peningkatan kesejahteraan petani dan nelayan dengan menawarkan harga hasil panen yang lebih baik dan stabil.
“Kami akan membeli hasil panen petani dengan harga terbaik, berapa pun jumlahnya, untuk memastikan para petani tidak dirugikan akibat anjloknya harga setelah panen. Selain itu, kami juga akan memberikan dana sebesar 200 juta rupiah untuk pembangunan desa-desa agar lebih maju,” tegasnya.
Langkah ini, menurut Danny, adalah bentuk penghargaan terhadap keringat dan kerja keras petani, sekaligus solusi jangka panjang untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.
“Saya berharap, pada tanggal 27 November nanti, kita kawal suara dan pastikan memilih pemimpin yang punya solusi dan visi untuk perubahan yang lebih baik. Ini bukan sekadar pemilu, tapi penentuan nasib kita ke depan,” pungkas Danny.
Dengan kampanye yang fokus pada pemberdayaan petani dan pengembangan infrastruktur, Danny Pomanto berusaha menawarkan harapan baru bagi masyarakat desa yang selama ini merasa terpinggirkan.
Komentar