Gubernur SUlawesi Selatan Mendampingi Kepala Badan narkotika NAsional (BNN) Komisaris Jendral Polisi Budi Waseso, saat menghadiri Forum Konsepsi Pemuda Melawan Narkoba, di Lapangan Karebosi Makassar, Senin (2/10).
Trotoar.id, Makassar — Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo (SYL) menghadiri Forum Konsepsi Pemuda Melawan Narkoba, di Lapangan Karebosi Makassar, Senin (2/10).
Kegiatan itu dihadiri oleh Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Budi Waseso, Wakil Gubernur Sulsel Agus Arifin Nu’mang dan Walikota Makassar Danny Pomanto.
Baca Juga :
Forum ini sendiri digelar oleh Teman Kuliah Pertanian Universitas Hasanuddin (TKP-Unhas).
Walikota Makassar Danny Pomanto pada kesempatan itu mengatakan, upaya pencegahan terhadap narkoba terus dilakukan terutama di sekolah-sekolah yang ada.
Dia mengatakan upaya memerangi narkoba terus kita lakukan. Berbagai program pencegahan dilakukan karena di Makassar, bahkan pengedar narkoba usia remaja sekitar umur 11-14 tahun.
Sosialisasi dan peringatan bahaya narkoba dikumandangkan, terkhusus di sekolah-sekolah. Menurutnya, hanya sekolah di Makassar ada label ‘Aku Benci Korupsi’ dan ‘Aku Benci Narkoba’ di baju setiap siswa. Pemkot Makassar juga meluncurkan program “Jagai Anak Ta”.
Selain itu memperkuat peranan ibu dan juga guru sekolah. Danny pun mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh Gubernur Sulsel dan juga Forkopimda dalam memerangi narkoba dan menciptakan suasana kondusif.
“Pak Gubenur, Pak Syahrul, beliau juga selalu mendampingi kita semua hampir sepuluh tahun beliau menciptakan kondisi yang kondusif,” sebut Danny.
Sementara itu, SYL menyebutkan bahwa penyalahgunaan narkoba adalah masalah di berbagai tempat.
“Ini masalah nasional, dunia, kemanusian, masalah Sulsel dan Makassar. Saya senang mendengarkan Walikota Makassar menjelaskan dengan sangat baik,” ujar SYL.
Dia mengatakan BNN dan pemerintah kabupaten/kota harus didukung dalam upaya pemberantasan narkoba karena merupakan persoalan yang sangat serius.
Dia mengaku sering kaget ketika dilaporkan peredaran narkoba mengalami peningkatan. Namun, itu sebagai bukti bahwa ada kerja pemberantasan yang dilakukan.
Upaya khusus di sekolah-sekolah dalam memberantas narkoba harus diapresiasi semua pihak. Seperti pembentukan unit kegiatan siswa (UKS) khusus menangani masalah narkoba.
Selain itu, tindakan tegas terhadap para pengedar narkoba gencar dilakukan.
Seperti yang dilakukanbaru-baru ini. Sebanyak 40 apotik yang mengeluarkan obat daftar G ditutup dan dicabut ijin operasinya.
Dia juga meminta calon kepala daerah baik gubernur, bupati dan walikota memiliki perhatian serius terhadap bahaya narkoba ini.
“Kalau ada calon gubernur, bupati dan walikota tidak gelisah dengan masalah narkoba, itu tidak cukup kapasitasnya memimpin daerah,” pungkasnya. (*)
Komentar