Trotoar.id, Jakarta –– Bakal Calon Gubernur Sulsel, Nurdin Halid (NH), mengungkapkan visi Sulsel Baru yang digagasnya bersama Aziz Qahhar Mudzakkar, bukan sebatas Gerakan Membangun di Kampung maupun proyek infrastruktur. Sulsel Baru juga merupakan upaya mengakselerasi perekonomian dengan membuka lapangan kerja sebesar-besarnya. Muaranya untuk menekan angka pengangguran dan angka kemiskinan di Sulsel.
“Kalau itu (Sulsel Baru) berhasil terealisasi, maka generasi muda jangan takut dan khawatir. Tidak bakal ada pengangguran karena NH-Aziz akan ciptakan lapangan kerja seluas-luasnya. Kami menginginkan setiap sarjana baru bisa diserap,” kata Ketua Harian DPP Golkar itu, Jumat, 22 Desember.
Hingga kini, NH-Aziz terus mematangkan konsep pembukaan lapangan kerja bagi sarjana baru. Tahap awal, sambung dia, pihaknya akan memberdayakan lembaga ekonomi di daerah. NH-Aziz berencana membangun BUMDes dan koperasi di tiap desa. Setiap tahun, kedua lembaga ekonomi tersebut diproyeksikan mampu menyerap 10 sarjana baru.
Baca Juga :
Berdasarkan hitung-hitungan sederhana, jika tiap BUMDes dan koperasi mampu mempekerjakan 10 orang di tiap desa, maka masing-masing lembaga ekonomi itu menyerap setidaknya 30 ribu tenaga kerja tiap tahunnya. Dalam satu periode pemerintahan alias selama lima tahun, kedua lembaga ekonomi tersebut diperkirakan dapat menyerap ratusan ribu tenaga kerja.
“Selain masalah gini ratio (ketimpangan ekonomi), pekerjaan rumah yang harus cepat diselesaikan adalah menekan angka pengangguran dan angka kemiskinan. Nah, salah satu solusinya ya membuka lapangan kerja seluas-luasnya,” ucap NH yang juga Ketua Harian Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin).
Kepada para generasi muda, khususnya mahasiswa, NH berpesan untuk senantiasa berjiwa dinamis, pro-aktif dan menjadi agen perubahan. Sedari dini, kata dia, kaum muda harus mulai mempersiapkan diri menghadapi tantangan zaman yang semakin keras. Ia mengajak mahasiswa untuk bermimpi setinggi-tingginya dan mulai berusaha untuk merelisasikannya dari sekarang.
“Mulailah bermimpi, tapi jangan sebatas ilusi. Mimpi yang saya maksud adalah cita-cita. Yakinlah bahwa mimpi itu sebagian dari perencanaan dan perencanaan adalah sebagian dari keberhasilan,” pungkas NH yang juga alumnus IKIP Ujung Pandang-sekarang UNM. (***)
Komentar