TROTOAR.ID, MAKASSAR — Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin ABdullah menduga banjir yang mengepung sejumlah wilayah di Sulsel dikarenakan maraknya tambang penambangan yang dilakukan sejumlah pihak.
Oleh karena itu mantan Bupati Bantaeng tersebut, mengaku akan menerbitkan tambang yang berada di hulu sungai Jeneberang kabupaten Gowa.
“KIta akjan menerbitkan penambang yang ada di huku sugai jeneberang, meudian menerbitkan pengalihan lahan lahan yang ada di atas hulu sungai,” katanya,
Baca Juga :
NUrdin ABdullah mengaku, Bendungan Bili-bili merupakan multipurpose akan penyediaan air, pertanian, power plan, dan yang paling penting adalah cek dan pengendali banjir.
Menutunya bila bendungn yang berada di Kecamatan Manuju tersebut diperkirakan dapat bertahan hingga 100 tahun kedepan, namun itu semua akan sulit tercapi jika banyaknya tambang yang beraktivitas.
Sebab jika terus menerus dilakukan pendangkalan d hulu sungai Jeneberang akan berdampak buruk pada Bendungan Bili-bili terus terjadi sehingga daya tampung air berkurang dan itu bisa membahayakan warga.
“Kalau terus menenerus penambangan dilakukan di huu sungai maka kondisi Bendungan Bili-bili yang dapat bertahun 100 tahun sulit tercapai sebab pendangkalan akan terus terjadi yang mengakibatkan bendungan akan menampung air cukup banyak,”akata Nurdin Abdullah
Ditambahkan, jika banjir yang terjadi di Sulsel, dan melanda sebagain wilayah di Sulsel termasuk Kota Makassar, Kabupaten Gowa, dan Jeneponto diakuinya akibat tingginya curah hujan ditambah, muatan air mengakibatkan Bendungan Bili-bili kekurangan daya tampung akibat ikutnya sedimen atau material yang menyebabkan kedangkalan.
“Sehingga, pintu-pintu bendungan harus dibuka yang menyebabkan banjir di beberapa wilayah yang ada di Sulsel. Seperti daerah hulu sungai,” ungkapnya.
Hal itu juga disampaikan oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo yang mengatakan tambang yang ada di hulu Sungai Jeneberang harus segera ditertibkan karena salah satu penyebab banjir bandang di Sulsel karena maraknya tambang di wilayah tersebut.
Dia juga mengimbau kepada pemerintah Sulsel dan masyarakat harus bersatu untuk bisa menuntaskan persoalan tambang di hulu Sungai Jeneberang yang terletak di Kabupaten Gowa.
Komentar