MAKASSAR, TROTOAR.ID – Terpantau oleh Jurnalis Trotoar.id, Kamis (24/9) puluhan massa mengepung Kantor Polrestabes Makassar di Jalan Ahmad Yamin, yang sebagian besar adalah mahasiswa dan pelajar.
Salah satu massa mengaku geram dengan sikap kepolisian yang sedikit-sedikit mengambil tindakan represif.
Tercatat, kata Renie Aryandani selaku Wakil Jenderal Lapangan Gerakan Rakyat Makassar, kali ada 24 orang mahasiwa dan pelajar yang ditangkap secara sewenang-wenang.
Baca Juga :
“Kami setiap aksi selalu saja dibubarkan, ditangkap, dipukuli, sampai teman-teman kami berdarah-darah. Padahal, kami murni perjuangan rakyat,” ujarnya.
Selain itu, salah satu korban, Risal yang sempat dilarikan ke RS Ibnu Sina Makassar lantaran mengalami cidera yang cukup parah pada bagian alisnya.
Ia mengkau dihantam senjata oleh aparat kepolisian pada saat aksi damai peringatan Hari Tani Nasional (HTN) 24 September di depan Kantor DPRD Provinsi Sulawesi Selatan.
“Saya dihantam senjata oleh polisi pada saat saya mencoba melerai teman yang direpresi,” beber Ketua Himpunan Pemuda Pelajar Mahasiswa Sinjai (HIPPMAS) Sinjai Timur ini saat diwawancarai di halaman Polrestabes Makassar, Kamis, (24/9).
Sebelumnya, aksi GERAK Makassar pada siang tadi, (24/9), mendesak agar omnibus law dibatalkan, serta meminta agenda reforma agraria dijalankan.
“Hentikan kriminalisasi dan pembungkaman demokrasi gerakan rakyat. Kami menolak dan cabut UU yang tidak pro rakyat dan lingkungan,” tegas Jenlap GERAK Makassar, Badai Anugrah.
GERAK Makassar juga meminta supaya pendidikan dan kesehatan diterapkan secada gratis, dan Sahkan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual (PKS). (Alam)
Komentar