Trotoar.id, Sidrap, — Bakal Calon Bupati Sidrap, H. Syaharuddin Alrif, yang juga Sekretaris DPW Partai Nasdem Sulawesi Selatan, bersama rombongan dan simpatisannya, mengunjungi Kantor DPC PPP dan Kantor Perindo Sidrap.
Syaharuddin Alrif, yang diusung langsung oleh Partai Nasdem, dikawal oleh ratusan motor taxi, becak motor (bemor), serta puluhan komunitas anak mobil.
Pria yang akrab disapa Kaka SAR ini menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada masyarakat Sidrap yang telah hadir dan mendukung pengembalian formulir di dua kantor partai tersebut.
Baca Juga :
“Terima kasih kepada masyarakat Sidrap yang telah meluangkan waktu untuk hadir dan mengawal pengembalian formulir di DPC PPP dan Partai Perindo.
Semoga langkah awal ini menjadi momentum bagi PPP dan Nasdem untuk bekerja sama memenangkan Pilkada Sidrap,” ujar Syaharuddin.
Syaharuddin Alrif juga menegaskan komitmennya untuk memperbaiki Kabupaten Sidrap jika terpilih nanti.
“Insya Allah, jika saya terpilih, kita akan bersama-sama memperbaiki Sidrap dalam lima tahun mendatang,” tambahnya.
Sebagai seorang aktivis, Syaharuddin merasa memiliki pengalaman dalam mengelola organisasi dengan baik. Ia juga menekankan pentingnya sikap saling menghormati dan permisi dalam budaya lokal.
“Nasdem Sidrap dan PPP Sidrap memiliki tujuan yang sama, yaitu mensejahterakan masyarakat Sidrap. Semoga kedua partai ini bisa bersatu di Pilkada Sidrap,” ungkap Syaharuddin.
Di tempat yang sama, Ketua DPC PPP Sidrap, H. Pathuddin, menyambut baik kedatangan Syaharuddin dan rombongannya.
Ia berharap bahwa kehadiran Syaharuddin di kantor DPC PPP Sidrap bisa menjadi langkah awal untuk membangun Sidrap dan mensejahterakan masyarakat, terutama di sektor pertanian, perkebunan, peternakan, dan usaha lainnya yang dapat meningkatkan perekonomian warga.
“Meskipun jumlah kursi Partai Nasdem dan PPP berbeda jauh, kami yakin dengan adanya Kaka SAR mengembalikan formulirnya di DPC PPP Sidrap, ini adalah langkah yang tepat. Jika Nasdem dan PPP bisa bekerja sama, DPC PPP Sidrap akan semakin besar,” pungkas H. Pathuddin.
Komentar