Jamaah Haji

Ketua Komisi VIII DPR RI Ashabul Kahfi Melepas Keberangkatan Kloter 5

Fadli
Fadli

Rabu, 15 Mei 2024 17:31

Ketua Komisi VIII DPR RI Ashabul Kahfi Melepas Keberangkatan Kloter 5

Trotoar.id, Makassar – Ketua Komisi VIII DPR RI, Ashabul Kahfi, bersama tiga anggota Komisi VIII lainnya, melakukan kunjungan kerja spesifik ke Makassar untuk melepas keberangkatan kloter 5 jemaah haji asal Kabupaten Gowa.

Acara pelepasan ini dilaksanakan di Aula Mina, Asrama Haji Sudiang Makassar, dan dihadiri oleh berbagai pejabat penting.

Prosesi pelepasan ini melibatkan 441 jemaah haji dari Kabupaten Gowa dan 9 petugas kloter.

Hadir dalam acara tersebut Kakanwil Kemenag Sulsel Muh. Tonang, Kabag TU Ali Yifid, Kabid PHU Ikbal Ismail, Kabid Penerimaan Jemaah PPIH Embarkasi Makassar Wahyuddin Hakim, serta Kakan Kemenag Kabupaten Gowa Aminuddin.

Selain itu, pejabat dari Imigrasi, GIA, Gapura Angkasa, Bea Cukai, dan Otoritas Bandara juga turut hadir.

Ashabul Kahfi, dalam sambutannya, mengimbau agar para petugas kloter fokus melayani jemaah, baik selama di pesawat maupun selama ibadah di tanah suci.

“Tolong nanti di atas pesawat petugas yang berjumlah 9 orang ini dibagi menjadi 3 posisi untuk memudahkan layanan kepada jemaah selama penerbangan,” ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya petugas untuk memprioritaskan tugas mereka daripada ibadah pribadi.

“Ibadah memang wajib, tapi jangan sampai Anda mengutamakan ibadah hajinya daripada melaksanakan tugas mengurus jemaah. Mengurus jemaah haji itu pahalanya sama dengan berhaji,” tambahnya.

Ashabul Kahfi juga meminta Petugas Haji Daerah (TPHD) untuk menanggalkan jabatannya selama bertugas dan fokus membantu jemaah haji hingga kembali ke tanah air.

“Selama ini rata-rata TPHD yang dilayani di tanah suci. Tolong jabatannya disimpan di kampung dan bantu jemaah kita,” tegasnya.

Politisi Partai Amanat Nasional ini juga mengungkapkan bahwa tahun ini, Indonesia memberangkatkan jumlah jemaah haji terbanyak sepanjang sejarah, yakni 241 ribu jemaah, jumlah terbanyak di seluruh dunia.

Ia juga mengingatkan agar tidak menggunakan visa selain visa haji untuk melaksanakan ibadah haji, sesuai dengan peraturan baru dari Pemerintah Arab Saudi.

Sebelumnya, Kakanwil Kemenag Sulsel, Muh. Tonang, yang juga ketua PPIH Embarkasi UPG Makassar, menyampaikan tentang layanan one stop service yang diterapkan di Asrama Haji Sudiang Makassar.

“Tahun ini kita lakukan inovasi layanan, yaitu one stop service, yakni semua layanan kita selesaikan di satu aula, dimulai penyerahan lembar akomodasi, gelang identitas, penyerahan living cost, penyerahan paspor, dan pemeriksaan kesehatan,” jelasnya.

Dengan sistem one stop service ini, waktu penyelesaian administrasi jemaah dapat dipangkas dari 5 jam menjadi kurang dari 2 jam tanpa meninggalkan aula penerimaan.

Inovasi lainnya adalah tersedianya meeting point, di mana jemaah haji dapat bertemu keluarganya dalam pengawasan petugas dengan pembatasan waktu.

“Termasuk penyediaan handuk di setiap kamar mandi wisma yang bisa dibawa oleh jemaah ke tanah suci,” tambah Tonang.

Penulis : Upiq

 Komentar

Berita Terbaru
Parlemen13 Januari 2025 21:27
Komisi E DPRD Sulsel Bahas Isu Kesejahteraan Guru PPPK dalam Rapat Dengar Pendapat
Makassar, Trotoar.id – Komisi E DPRD Provinsi Sulawesi Selatan menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) pada Senin, 13 Januari 2025, untuk membahas ber...
Metro13 Januari 2025 21:24
Komisi C DPRD Sulsel Bahas Transparansi dan Optimalisasi Dana Bagi Hasil Tahun 2024
Makassar, Trotoar.id – Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Selatan menggelar Rapat Kerja pada Senin, 13 Januari 2025, d...
Hukum13 Januari 2025 16:15
Keluar dari Gedung KPK Setelah Diperiksa 3,5 Jam, Hasto Lempar Senyum Ke Awak Media
Jakarta, Trotoar.id – Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, yang telah ditetapkan sebagai tersangka, menjalani pemeriksaan s...
Opini13 Januari 2025 16:00
“Rupanya, kekuatan karakter, lebih bermartabat dari sekadar gelar dan jabatan kekuasaan” (Joe Biden).
OLEH: ARMIN MUSTAMIN TOPUTIRI JIMMY, nama adik sepupu saya. Nama disemat ayahnya, adik ibu saya. Kini usia 47 tahun, tapi saya masih sangsi, muasal ma...